Kalau dilihat sebagai aksi korporasinya itu bagus, tidak ada yang salah, tidak ada yang melanggar hukum

Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VI DR RI Harris Turino mengatakan aksi korporasi Telkom dan Telkomsel dengan membeli saham Gojek-Tokopedia (GoTo) tidak melanggar hukum karena ada pergeseran model bisnis yang sejalan dengan perkembangan teknologi.

"Kalau dilihat sebagai aksi korporasinya itu bagus, tidak ada yang salah, tidak ada yang melanggar hukum," ujarnya di Jakarta, Selasa.

Haris menjelaskan bahwa industri Telkom terus menurun, sehingga perseroan harus menggeser model bisnis dari Telkom murni yang mengandalkan data dan voice ke arah pusat data melalui pembangunan fasilitas data center berkapasitas 75 megawatt untuk masuk bisnis digital.

Hari ini, DPR menggelar rapat Panitia Kerja atau Panja terkait investasi BUMN. Rapat yang dipimpin langsung oleh Ketua Panja Investasi BUMN yang juga Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Sarmuji.

Rapat tersebut dihadiri langsung oleh Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah dan Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam.

Lebih lanjut Harris menuturkan bahwa investasi Telkom dan Telkomsel ke GoTo adalah salah satu strategi yang bisa dipahami secara teknis.

Berdasarkan paparan Telkom dan Telkomsel dalam rapat Panja tersebut, parlemen mengetahui tujuan investasi, termasuk adanya laporan keuangan meski laporan itu bukan laporan resmi.

"Dari paparan secara teknis investasinya kita bisa mengerti bahwa investasi itu tujuannya apa serta kerugian yang terjadi pada 31 Maret, meskipun itu bukan laporan keuangan yang resmi, itu hanya triwulanan. Kalau lihat sekarang malah untung Rp2,8 triliun. Jadi nanti kalau mau lihat rugi atau untung ada di 31 Desember 2022," terang Harris.

"Fokus dari investasi ini bukan pada capital gain semata, tapi timbulnya satu sinergi dari Telkom melalui Telkomsel dengan GoTo. Hal yang menjadi fokus kami adalah bagaimana sinergi ini benar-benar bisa tercipta," imbuh Anggota Fraksi PDI Perjuangan tersebut..

Panja Investasi BUMN, lanjut Harris, dibentuk Komisi VI DPR RI untuk mengkonfirmasi berbagai kemungkinan yang belakangan mendapatkan sorotan publik. Pihaknya juga menunggu perkembangan lanjutan sekaligus jawaban dari beberapa pertanyaan yang diajukan Panja kepada Telkom dan Telkomsel.

Dalam rapat tersebut, Dirut Telkom Indonesia Ririek Adriansyah mengungkapkan bahwa Sektor Telekomunikasi saat ini menghadapi beberapa tantangan.

Tantangan itu berdasarkan indikasi pertumbuhan pendapatan, peningkatan biaya investasi, margin keuntungan, pengembalian modal investasi dan kapitalisasi pasar.

Saat ini, Grup Telkom dan Telkomsel dituntut untuk terus meningkatkan nilai dan keuntungan perusahaan untuk meningkatkan kontribusi kepada negara.

Adapun strategi yang dicanangkan oleh Grup Telkom adalah dengan membangun portfolio pada tiga area bisnis digital utama berupa konektivitas, platform, dan layanan digital.

Ririek menjelaskan pengembangan bisnis digital dapat dilakukan dengan berinvestasi di perusahaan digital. Menurutnya, Gojek adalah partner yang tepat karena investasi Telkom terhadap GoTo didorong atas peluang sinergi dan kolaborasi yang kuat antara kedua belah pihak.

Sementara itu, Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam mengatakan proses investasi Telkomsel di GoTo telah mengikuti tata kelola perusahaan yang baik, serta sesuai dengan peraturan perusahaan dan regulasi yang berlaku, termasuk melibatkan penasihat independen di bidang legal dan finansial.

"Investasi Telkomsel di GoTo menghasilkan kenaikan nilai investasi, adopsi talenta digital serta inisiatif kolaborasi dan sinergi yang telah dilakukan sejak akhir tahun 2020 hingga hari ini juga menghasilkan nilai tambah bagi kedua perusahaan dalam melayani masyarakat Indonesia," jelas Hendri.

Baca juga: Analis: Tujuan utama investasi Telkom di GoTo untuk menunjang bisnis
Baca juga: Pengamat nilai investasi Telkom ke GoTo telah memenuhi semua ketentuan
Baca juga: Telkom tetap berinvestasi ke startup di tengah restrukturisasi global

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022