Jerusalem (ANTARA News) - Israel kemungkinan menargetkan para pemimpin Hamas, termasuk calon Perdana Menteri (PM) Palestina, Ismail Haniyeh, jika Hamas melanjutkan serangannya di negara Yahudi itu, kata Menteri Pertahanan Israel Shaul Mofaz, Selasa. Hamas, yang bersumpah akan menghancurkan Israel, umumnya mematuhi gencatan senjata Israel-Palestina yang dinyatakan setahun lalu dan kini sedang membentuk pemerintahan setelah kemenangannya pada pemilihan parlemen 25 Januari 2006. "Tidak ada satupun orang yang kebal, tidak juga Ismail Haniyeh," kata Mofaz kepada Radio Angkatan Darat menanggapi pertanyaann tentang apakah Israel menganggap Haniyeh sebagai sasaran untuk dihabisi. "Ketika Hamas memilih jalur teror, tidak penting apakah itu pemimpin politik atau non-politik. Karena itu, tidak ada satupun angggotanya (Hamas) yang kebal," ujar Mofaz. Pernyataan Mofaz itu, tiga pekan menjelang pemilihan Israel 28Meret, mendukung komentar belum lama ini oleh para penasehat keamanan PM Israel Ehud Olmert. Olmert mengetuai partai Kadima, dan baik Olmert maupun Mofaz, yang berada di kubu Kadima, mengambil langkah keras soal keamanan ketika hari pemilihan semakin mendekat."Ancaman Mofaz tidak membuat gentar Hamas atau rakyat Pelestina dan taktik pemerasan dan ancaman ini tidak membuat kami gentar," kata Sami Abu Zuhri, jurubicara Hamas, di Gaza.Hamas melancarkan hampir 60 aksi bom bunuh diri sejak aksi perlawanan Palestina yang dimulai tahun 2000 dan Israel telah membunuh beberapa dari pemimpin kelompok Islam itu, termasuk pendiri Hamas, Syeikh Ahmed Yassin. Namun, Israel menghentikan sasaran pembunuhannya atas para pejabat utama Hamas selama tahun lalu saat gencatan senjata diberlakukan. Dalam serangan udara hari Senin, Israel membunuh dua anggota kelompok Jihad Islam dan tiga orang lainnya di Jalur Gaza, termasuk seorang bocah berusia delapan tahun, kata pihak medis dan saksi mata Palestina. Tentara Israel membenarkan bahwa ada serangan teradap kendaraan yang mengangkut dua anggota kelompok Islam. Jihad Islam telah melakukan serangan bom bunuh diri belakangan ini di Israel dan sejumlah serangan roket yang ditembakkan dari Gaza sejak pasukan Israel dan pemukim Yahudi keluar dari wilayah itu tahun lalu. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006