Jakarta (ANTARA) - Indonesia berkomitmen untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Bahama, menurut KBRI Havana dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

Pernyataan itu disampaikan Duta Besar RI untuk Kuba merangkap Kepulauan Bahama, Nana Yuliana, saat menyerahkan surat kepercayaan (credentials) kepada Gubernur Jenderal Bahama Sir Cornelius Alvin Smith di Nassau, Bahama, pada Senin (13/6).

Nana mengatakan akan berupaya memperkuat hubungan bilateral Indonesia dengan Bahama, terutama melalui diplomasi ekonomi serta kerja sama di bidang politik dan sosial budaya.

"Terdapat tiga kerja sama konkret yang dapat direalisasikan dalam waktu dekat oleh Indonesia dan Bahama, yakni perjanjian konsultasi bilateral, perjanjian bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas, serta kerja sama antar universitas dan pemberian beasiswa untuk mempererat upaya peningkatan people-to-people connectivity," kata dia.

Nana juga menyampaikan perkembangan informasi terkait prioritas diplomasi Indonesia, seperti kebijakan sektor kesehatan RI selama masa pandemi COVID-19, presidensi Indonesia pada G20, peran Indonesia dalam kegiatan Platform Global untuk Pengurangan Risiko Berencana sesi ke-7, dan isu-isu global lainnya.

Alvin Smith memberi ucapan selamat kepada Nana yang secara resmi menyampaikan surat-surat kepercayaan kepada pemerintah Bahama.

Dia lanjut menyoroti 45 tahun hubungan Indonesia-Bahama dan mendorong lebih lanjut kemitraan kedua negara.

Hubungan Indonesia-Bahama dapat fokus pada empat klaster kerja sama, yakni di bidang perubahan iklim, keamanan maritim, isu-isu global, dan pencalonan pada organisasi internasional, katanya.

"Selain itu, pariwisata juga dapat dijadikan sektor kerja sama yang menguntungkan. Bahama akan memberikan dukungan untuk peningkatan hubungan bilateral Indonesia-Bahama," ujar Alvin Smith.

Selama berada di Bahama, Dubes Nana juga bertemu dengan sejumlah mitra penting, termasuk pejabat di kementerian luar negeri Bahama, kamar dagang dan industri dan media setempat, untuk membahas upaya peningkatan hubungan kedua negara.

Untuk itu dalam kesempatan tersebut, dia menyampaikan undangan kepada para pelaku bisnis Bahama untuk hadir pada forum bisnis Indonesia-Latin America and the Caribbean (INA-LAC) dan pameran dagang Trade Expo Indonesia (TEI) yang akan diselenggarakan pada Oktober 2022.

Hubungan diplomatik Indonesia-Bahama dimulai pada 1977. Di bidang politik, dalam beberapa pencalonan Indonesia pada sejumlah organisasi multilateral, Bahama selalu memberikan dukungannya, seperti pada Economic, Social and Cultural Council (ECOSOCC) dan International Maritime Organization (IMO).

KBRI Havana mencatat saat ini ada 17 warga negara Indonesia (WNI) yang bermukim di Bahama, sebagian besar bekerja di sektor perhotelan dan perminyakan. Ada pula WNI yang menikah dengan warga setempat.

Baca juga: Indonesia, Kuba teken perjanjian bebas visa paspor diplomatik, dinas
Baca juga: Dubes RI dan Menlu Kuba bahas peningkatan kerja sama bilateral

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022