Denpasar (ANTARA News) - Kegiatan ritual terkaitan dengan Hari Siwaratri, yakni hari perenungan dosa akan dipusatkan di Pura Besakih, tempat suci umat Hindu terbesar di Bali, 22-23 Januari 2012.
"Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Wagub AAN Puspayoga dan kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) tingkat Provinsi Bali akan berbaur dengan masyarakat mengikuti rangkaian hari siwaratri," Kata Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali, I Ketut Teneng di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan, salah satu hari suci umat Hindu itu bermakna untuk melakukan intropeksi diri melalui "Jagra" atau tidak makan, minum, tidak tidur dan tidak bicara selama 36 jam atau dua siang dan satu malam.
Rangkaian kegiatan ritual tersebut melibatkan puluhan sulinggih (pendeta) utusan dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali, sembilan sulinggih di antaranya akan memimpin persembahyangan bersama di lereng kaki Gunung Agung itu.
Ketut Teneng menambahkan, selama pelaksanaan Hari Siwaratri itu umat akan melaksanakan tiga kali persembahyangan di pelataran Pura Agung Besakih, 90 km timur Denpasar.
Persembahyangan pertama dipimpin para pendeta berlangsung pada Minggu malam (22/1) pukul 19.00 Wita, menyusul kedua pukul 00.00 Wita dan persembahyangan ketiga Senin (23/1) pukul 05.00 Wita.
Hari Siwaratri itu jatuh setiap 420 hari sekali yakni bertepatan dengan hari ke-14 patuh gelap bulan ketujuh (panglong ping 14 sasih kepitu) mengandung makna yang sangat mendalam dalam memburu kebaikan (Dharma).
Ketua Program Studi Pemandu wisata Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar Doktor I Ketut Sumadi M.Par dalam kesempatan terpisah berharap, melalui perayaan Siwaratri umat Hindu dapat melakukan instrospeksi diri, sekaligus menyongsong masa depan untuk mencari penyebab dan jalan keluar terbaik dalam menghadapi berbagai permasalahan yang muncul.
(I006/Z003)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012