Jakarta (ANTARA News) - Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha menyatakan sampai saat ini pemerintah masih mempertimbangkan secara cermat beberapa opsi terkait kebijakan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk diterapkan pada 2012.
"Kita tunggulah, nanti akan ada hasil. Ada beberapa opsi yang sekarang dipertimbangkan dengan cermat oleh pemerintah terkait kebijakan BBM," kata Julian di Jakarta, Jumat.
Menurut Julian, salah satu pertimbangan yang sedang dipikirkan oleh pemerintah adalah konversi BBM ke bahan bakar gas.
Namun, Julian tidak dapat memastikan apakah salah satu opsi tersebut termasuk menaikkan harga BBM jenis premium.
"Pemerintah belum sampai pada keputusan kan, masih mempertimbangkan, membahas opsi-opsi yang ada. Jadi memang ada beberapa opsi yang sedianya akan diambil atau dipilih oleh pemerintah dalam rangka kebijakan BBM 2012," katanya.
Pemerintah, lanjut dia, pada dasarnya menginginkan pemberian subsidi kepada golongan yang paling pantas menerima.
"Nanti kita lihat, yang jelas kebijakan memberikan subsidi yang tepat bagi mereka yang menerima," ujarnya.
Menurut Julian, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012 sudah diatur tentang tidak ada kenaikan harga BBM. Meski demikian, pemerintah terus mengkaji berbagai opsi kebijakan pengaturan subsidi termasuk dengan rencana pengendalian volume BBM bersubsidi yang sampai saat ini belum dikeluarkan peraturannya oleh Presiden.
Kebijakan BBM tersebut, kata Julian, terus dipertimbangkan oleh pemerintah dengan pembahasan bersama DPR.
"Jadi kita tunggu nanti. Yang jelas, bahwa sekarang sedang dalam proses `assestment` atau penilaian yang sangat hati-hati oleh pemerintah untuk kemudian mengeluarkan kebijakan yang tepat dalam BBM," demikian Julian.
(T.D013/R010)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012