Jakarta (Antara News) - Festival Film Sundance dibuka Kamis malam (Jumat pagi WIB tadi), di Park City, Utah, Amerika Serikat.
Festival film ini dibuka dengan satu cuplikan dokumenter tentang krisis perumahan di Amerika, terbelahnya mimpi Amerika dan nilai-nilai sosial yang melonggar gara-gara merosotnya perekonomian Amerika.
Film dokumenter berjudul The Queen of Versailles menceritakan mantan miliarder dan konglomerat properti David Siegel beserta istrinya Jackie, yang sekilas tidak seperti kebanyakan rakyat Amerika lainnya yang harus berjuang melawan guncangan ekonomi.
Film yang pada penayangan perdananya disambut meriah itu dibuka dengan tayangan pasangan yang sedang membangun rumah impian mereka, satu bangunan seluas 90.000 kaki persegi yang diberi nama Versailles yang terilhami satu istana di Prancis.
Namun cerita dalam film itu akhirnya menyeruakan rakyat Amerika yang kehilangan rumah dan pekerjaan serta terkena dampak krisis ekonomi.
"Mimpi Amerika selalu dimulai dengan impian memiliki rumah," ujar sutradara Laura Greenfield seperti dikutip Reuters.
Namun dalam film ini pasangan Siegel menghadapi kehidupan ekonomi yang merosot yang juga dirasakan seluruh orang Amerika dan bagaimana mereka berhemat serta mengatasi situasi yang terjadi untuk kemudian menemukan kembali prioritas hidup mereka.
"Mereka menjadi teladan dengan menempatkannya lebih dekat kepada rakyat Amerika yang hidup berlebihan, hingga melakukan perampingan dan fokus pada nilai masyarakat," ujar Greenfields.
Versailles adalah satu dari sekian banyak film berkualitas yang memperlihatkan bagaimana warga Amerika mengatasi kesulitan hidup akibat krisis ekonomi dan keserakahan.
"Bukan rahasia lagi jika saat itu adalah masa yang gelap dan suram," kata Robert Redford yang Sundance Institute untuk pembuatan film independen miliknya bisa menyelenggarakan lagi festival film yang menjadi perhelatan terbesar untuk para sineas independen AS itu.
Kendati orang Amerika menghadapi keputusasaan, Redford menyebut audiens Sundance bisa optimistis mengingat sejumlah film yang walau mengenang masa sulit, namun tak menghancurkan impian.(*)
M048
Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2012