Berdasarkan pengamatan pada foto yang diambil petugas di lapangan, kapal tersebut bukan kapal kargo melainkan kapal pengangkut ikan dengan ukuran 24 gross ton (GT).

Jepara (ANTARA News) - Syahbandar atau Kepala Pelabuhan Jepara Dwiyanto mengungkapkan, temuan kapal tanpa anak buah kapal (ABK) oleh sejumlah nelayan asal Desa Bondo, Kecamatan Bangsri, Jepara, Jumat (20/1), merupakan kapal pengangkut ikan.

"Berdasarkan pengamatan pada foto yang diambil petugas di lapangan, kapal tersebut bukan kapal kargo melainkan kapal pengangkut ikan dengan ukuran 24 gross ton (GT)," ujarnya di Jepara, Jumat.

Ia mengaku, belum bisa berkomentar banyak, mengingat masih menunggu dokumen yang ada di dalam kapal tersebut.

Setelah mengetahui isi dokumen pelayaran, katanya, nantinya bisa diketahui ukuran panjang kapal, pemilik kapal, dan asal dari mana, sehingga nantinya bisa menghubungi pelabuhan setempat untuk memastikan asal kapal tersebut.

Informasi temuan, katanya, belum diketahui secara pasti, karena sampai di tepi Pantai Bondo pada Jumat (20/1) pagi.

"Bisa saja, kapal tersebut ditemukan nelayan sejak beberapa hari lalu atau pada Kamis (19/1) malam," ujarnya.

Kapal berukuran 24 GT, katanya, seperti kapal nelayan dari luar Jepara yang rata-rata memiliki ukuran di bawah 35 GT, sedangkan kapal nelayan asli Jepara rata-rata berukurang kurang dari 7 GT.

Lokasi penemuan kapal juga belum bisa dipastikan, meskipun ada yang menginformasikan sekitar 30 mil dari tepi Pantai Bondo.

Sedangkan informasi dari nelayan, lokasi temuan berada di Perairan Jepara dengan kedalaman laut sekitar puluhan meter.

Kepala Desa Bondo Bambang Supriyono membenarkan, temuan kapal tersebut bukan kapal kargo, melainkan kapal pengangkut ikan yang berukuran besar.

Penemuan tersebut, kata dia, berawal ketika sejumlah nelayan asal Bondo menebar jaring di tengah laut, tiba-tiba tersangkut kapal pengangkut ikan.

Setelah didekati untuk meminta bantuan dalam melepaskan jaring yang tersangkut, katanya, tidak ditemukan adanya ABK di dalam kapal.

"Kapal tersebut, juga sudah kemasukan air cukup banyak, namun belum sampai karam," ujarnya.

Selanjutnya, kata dia, tujuh nelayan berinisiatif menarik kapal tersebut ke tepi pantai dan baru sampai di tepi Pantai Bondo pada Jumat pagi.

Berdasarkan dokumen yang ada di dalam kapal, katanya, pemilik kapal bernama Daeng Maluse dengan rute pelayaran Jakarta-Jambi.

"Kapal tersebut diperkirakan berasal dari Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Di dalam kapal juga ditemukan kuitansi bulan Desember 2011," ujarnya.

Untuk memastikan asal kapal tersebut, katanya, pihaknya mencoba menghubungi bagian informasi PT Telekom untuk menanyakan nomor telepon alamat yang tertera tersebut, sehingga dimungkinkan pemiliknya bukan perusahaan melainkan perseorangan.

"Kami juga menelepon Polsek Penjaringan untuk minta bantuan mencari alamat pemilik kapal. Jika sudah ketemu akan diinformasikan," ujarnya.

Sedangkan jumlah ABK sesuai dokumen yang ada di dalam kapal, katanya, sekitar tujuh orang.

"Untuk memastikannya, tentu harus ada pengecekan ke pelabuhan asal kapal tersebut mulai berlayar," ujarnya.

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012