Sesar di bawah laut sulit diukur panjangnya. Sesar ini agak sulit dideteksi

Kota Palu (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Geofisika Palu dilibatkan dalam survei sesar aktif yang memicu gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat.

"BMKG Geofisika Palu diperintahkan oleh BMKG Pusat untuk turun langsung mengecek dan melakukan survei ," jelas Pengamat BMKG stasiun Geofisika Palu Cholid, ditemui di Palu, Senin.

Cholid mengatakan tim BMKG stasiun Geofisika Palu sudah melakukan survei langsung dan mengambil data-data di Mamuju.

"Data-data sudah kami kumpulkan, tinggal pengolahannya," sebutnya.

Survei dan penelitian sesar aktif di laut Mamuju dilakukan BMKG pusat bersama BMKG stasiun Geofisika Palu dan Gowa, serta Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika wilayah IV Makassar.

"BMKG Geofisika Palu turun melakukan survei makrozonasi dan mikrozonasi. Datanya sudah diambil tinggal proses pengolahannya," terangnya.

Menurut Cholid, sesar aktif yang memicu gempa di Mamuju sulit dideteksi seperti sesar Palu Koro yang panjangnya sudah terukur.

"Sesar di bawah laut sulit diukur panjangnya. Sesar ini agak sulit dideteksi," kata Cholid.

Selain melakukan survei tersebut, pihak BMKG melakukan penelitian berdasarkan histori kegempaan yang terjadi di daerah tersebut.

"Gempa bumi ini biasanya berulang, makanya kita lihat dari histori itu. Hasil survei kami nanti akan disiarkan oleh tim BMKG untuk diketahui masyarakat," demikian Cholid.

Baca juga: Gempa M 5,8 diakibatkan aktivitas sesar aktif lepas Pantai Mamuju

Baca juga: BMKG: Gempa M 5,8 Mamuju dari sesar geser yang belum terpetakan

Baca juga: Mengenal Sesar Naik Mamuju-Majene, penyebab gempa Sulbar

Pewarta: Kristina Natalia
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022