"Saya rasa situasi di Kosovo selama beberapa hari terakhir bisa digambarkan sebagai sesuatu yang tenang namun tetap rawan. Artinya bisa saja ada perubahan dalam waktu cepat. Kami memahaminya setelah beberapa kali merasakan perubahan situasi yang sangat cepat di wilayah itu," kata Ketua Komite Militer NATO, Jenderal Knud Bartels, lapor Xinhua.
"Kami berupaya untuk mencegah terjadinya degradasi situasi dan menciptakan ruang yang cukup luas untuk proses politik," kata jenderal berkebangsaan Denmark itu.
"Pasukan khusus pimpinan Nato di Kosovo (KFOR) bertujuan untuk memelihara stabilitas dan menjamin adanya kebebasan bergerak," katanya.
Ketegangan di Kosovo meningkat pada musim panas lalu ketika pemerintah setempat memerintahkan unit polisi khusus untuk mengambil alih dua titik penyebrangan yang berbatasan dengan Serbia.
Warga Serbia setempat kemudian membakar beberapa pos dan memblok sejumlah jalan.
Puluhan tentara NATO terluka dalam bentrokan yang terjadi ketika mereka berupaya menyingkirkan blokade itu. (P012/M014)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012