Angka ini mungkin terdengar banyak, tetapi itu jauh dari apa yang telah hilang selama bertahun-tahun

Accra (ANTARA) - Pemerintah Ghana berjanji menanam sedikitnya 20 juta pohon selama tahun 2022 ini guna memulihkan hutan secara nasional.

Presiden Ghana Nana Addo Dankwa Akufo-Addo menyampaikan hal itu dalam kegiatan penanaman pohon di ibu kota negara tersebut untuk memperingati Green Ghana Day Kedua.

Akufo-Addo yang menanam bibit pohon mahoni Afrika, menyerukan kepada seluruh warga Ghana untuk menanam sedikitnya satu pohon tahun ini guna membantu negara itu mencapai agenda penghijauan demi memulihkan tutupan hutan yang hilang.

"Target kami adalah menanam sedikitnya 20 juta pohon tahun ini. Angka ini mungkin terdengar banyak, tetapi itu jauh dari apa yang telah hilang selama bertahun-tahun," ujar sang presiden pada Jumat (10/6), seraya menambahkan bahwa negara Afrika Barat tersebut telah kehilangan sekitar 100.000 ekar (40.469 hektare) hutan alami selama satu dekade terakhir saja dan industri kayu yang menghasilkan ribuan lapangan pekerjaan sedang menderita.

"Ghana sedang berpacu dengan waktu untuk memenangkan perang melawan perubahan iklim dan memastikan ketahanan pangan," urai Akufo-Addo, yang menggambarkan pohon dan hutan sebagai sumber daya yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia di Bumi dan untuk menjaga ekosistem yang sehat.

Presiden menuturkan dirinya telah menerima sejumlah laporan yang menyebutkan bahwa sedikitnya 80 persen bibit yang ditanam pada 2021 masih bertahan.

Menteri Pertanahan dan Sumber Daya Alam Ghana Samuel Abu Jinapor menyampaikan bahwa 10 juta bibit pohon akan ditanam di kawasan hutan lindung di seantero negeri, dan sisanya akan ditanam di luar kawasan hutan lindung.

Green Ghana Day 2022 diperingati di seluruh negara tersebut, dengan para tokoh masyarakat memimpin kegiatan penanaman pohon di ibu kota-ibu kota regional dan distrik.


Pewarta: Xinhua
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022