Purwokerto (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengimbau masyarakat agar tetap taat protokol kesehatan (prokes) untuk mengantisipasi penularan varian baru COVID-19 berupa Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
"Di Banyumas dari sisi kasus COVID-19, alhamdulillah masih aman, belum ada lonjakan. Hari ini (13/6) ada dua kasus aktif yang sudah empat-lima harian, tinggal menunggu kasus sembuh," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Banyumas Arif Sugiono di Purwokerto, Banyumas, Senin.
Selain itu, kata dia, dalam tiga hari terakhir di Banyumas tidak ada penambahan kasus aktif baru, sehingga dapat dikatakan masih landai.
Ia mengatakan, berdasarkan informasi Kementerian Kesehatan, Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 telah masuk ke Indonesia.
Baca juga: Masyarakat diminta disiplin prokes seiring munculnya subvarian baru
Dalam hal ini, Kementerian Kesehatan telah mencatatkan empat kasus yang terdiri atas satu pasien positif BA.4 dengan kondisi klinis tidak bergejala serta tiga pasien positif BA.5.
"Dengan demikian perlu kehati-hatian dari kita karena kalau melihat karakternya, BA.4 dan BA.5 itu termasuk Omicron, penyebarannya cepat. Tapi mudah-mudahan kalau kita belajar dari Omicron, tingkat mortalitas dan hospitalisasi rendah," kata Arif.
Terkait dengan hal itu, dia mengharapkan munculnya varian baru tersebut tidak sampai mengakibatkan terjadinya lonjakan kasus COVID-19 di Banyumas.
Oleh karena itu, kata dia, masyarakat harus tetap taat terhadap prokes meskipun ada pelonggaran-pelonggaran.
"Kegiatan-kegiatan yang digelar tetap dengan prokes. Bagi masyarakat yang belum mendapatkan vaksin dosis ketiga (penguat/booster) agar segera mendapatkannya untuk lebih memperkuat kekebalan imunitas," kata Arif.
Baca juga: PDPI: Subvarian Omicron jadi pengingat perlunya perkuat prokes
Berdasarkan data kasus COVID-19 di Kabupaten Banyumas, pada periode 1-12 Juni 2022 terdapat tiga kasus positif aktif, salah seorang di antaranya sudah sembuh, sehingga masih menyisakan dua kasus positif aktif.
Jumlah tersebut lebih rendah dari lima bulan sebelumnya, yakni Mei sebanyak 13 kasus, April sebanyak 63 kasus, Maret sebanyak 762 kasus, Februari sebanyak 1.777 kasus, dan Januari sebanyak 188 kasus.
Sementara kasus kematian akibat COVID-19 di Banyumas pada periode 1-12 Juni 2022 nihil, sedangkan pada bulan Mei tercatat tiga orang, April sebanyak 11 orang, Maret mencapai 76 orang, Februari sebanyak 59 orang, dan Januari nihil.
Cakupan vaksinasi kumulatif di Kabupaten Banyumas dengan target 1.398.427 sasaran, berdasarkan data Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) hingga tanggal 11 Juni 2022 untuk dosis pertama tercatat 1.348.177 orang(96,41 persen), dosis kedua 1.218.676 orang (87,15 persen), dan dosis ketiga 380.687 orang (27,22 persen).
Cakupan vaksinasi untuk warga lanjut usia di Banyumas dengan target 194.112 sasaran, berdasarkan data KPC-PEN hingga tanggal 11 Juni 2022 untuk dosis pertama tercatat 172.041 orang (88,63 persen) dan dosis kedua 137.947 orang (71,07 persen).
Baca juga: Satgas: Kencangkan prokes cegah terjadinya pandemi baru
Sedangkan cakupan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun di Banyumas berdasarkan data KPC-PEN hingga tanggal 11 Juni 2022 (dosis pertama dan kedua) tercatat 161.142 anak atau 101,7 persen dari target 158.442 sasaran.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022