Pekanbaru (ANTARA News) - Kabut pekat yang membentuk pecahan awan seperti asap tampak terus menyelimuti sebagian besar udara Kota Pekanbaru, Provinsi Riau sejak Kamis siang hingga sore.

Kabut pekat tersebut tampak jelas "menggerayangi" udara, pasalnya jarak pandang hanya mampu menembus kisaran 1.500 meter.

Meski belum menganggu pandangan saat berkendara, sejumlah warga Pekanbaru mengkhawatirkan kabut yang berbau menyengat (seperti asap-red) akan terus menebal hingga ke esokan harinya.

"Seperti kabut kemarin (Rabu 18/1), pagi-pagi saya bangun sekitar jam 06.00 WIB, sangat terkejut. Bayangkan, begitu saya keluar rumah, kabut pekat sudah mengelilingi kompleks perumahan tempat saya tinggal. Parahnya jarak pandang sempat hanya 100 meter," kata Jalil Haritsyah (33), warga Jalan Bukit Barisan.

Jalil juga mengaku mengkhawatirkan kalau-kalau kabut tersebut merupakan kabut asap dampak dari kebakaran hutan atau lahan.

"Baunya sih` seperti kabut asap. Tapi mudah-mudahan tidak, karena kalau sampai benar, tentunya sangat merugikan kita. Saluran pernafasan bisa terganggu kalau ini kabut asap," katanya.

Sebelumnya pada Rabu (18/1), sejumlah jadual penerbangan dan kedatangan pesawat komersil di Bandar Udara (Bandara) Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru dikabarkan juga sempat terganggu oleh kemunculan kabut awan yang sempat menyisakan jarak pandang dibawah 200 meter.

Airport Duty Manager Bandara SSK II Pekanbaru, Ibnu Hasan mengatakan, pada hari itu Bandara SSK II sebenarnya sudah mulai dibuka sejak pukul 06.00 WIB namun satu jam sebelumnya atau pukul 05.00 WIB dalam kondisi "standby".

"Sementara untuk keberangkatan pesawat, dimulai pada pukul 07.00 WIB. Untuk pagi tadi itu ada tiga jadual keberangkatan pesawat, yakni LionAir, Garuda dan Batavia," tuturnya.

Namun karena adanya kemunculan kabut awan, demikian Ibnu, jarak pandang tadi pagi tampak sangat terbatas bahkan hingga hanya berada di bawah 200 meter.

"Akibat kondisi itu, jadual penerbangan tiga pesawat tersebut terpaksa ditunda selama kurang lebih 30 menit, atau sampai dengan pukul 08.30 WIB setelah kemunculan sinar matahari menipiskan kabut awan yang menutupi bandara," katanya.

(KR-FZR)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012