Menurut Presiden Direktur Astra Sedaya Finance, Djony Bunarto Tjondro, pihaknya optimistis dengan target pada tahun ini berdasarkan pandangan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengenai kondisi industri otomotif masih tetap tumbuh ditengah situasi global saat ini.
"Teman-teman dari Gaikindo optimis industri otomotif masih menjanjikan dikarenakan konsumsi masih sangat tinggi di dalam negeri," kata Djony Bunarto Tjondro di Jakarta, Kamis.
Ia mengemukakan, komposisi dari target pembiayaan ASF nantinya akan di peroleh dari mobil baru sebesar 66 persen, 22 persen mobil bekas dan 12 persen untuk alat berat.
Ia menambahkan, sumber dana pembiayaan itu akan diperoleh dari Obligasi sebesar 20 persen, "joint financing" 30 persen, dan sisanya didapat dari pinjaman perbankan baik dari bank asing maupun bank lokal.
Ia mengatakan, pada 2012 diprediksi juga industri pertambangan akan mengalami pertumbuhan sehingga permintaan alat berat akan meningkat. Meski demikian, pihak ASF tetap akan fokus pada bisnis inti yakni pembiayaan mobil baru dan mobil bekas.
"Kami tahu pembiayaan alat berat akan tumbuh cukup besar seiring dengan industri pertambangan yang ditargetkan juga meningkat, namun kita tetap berdasarkan pada prinsip kehati-hatian. Kita juga tetap fokus pada core business yakni mobil baru dan bekas," ujarnya.
Astra Sedaya Finance hari ini telah melakukan paparan publik terkait dengan penerbitan obligasi berkelanjutan pertama 2012 sebesar Rp8 triliun. Tahap pertama akan diterbitkan sebanyak-banyaknya senilai Rp2 triliun.
Dikemukakan Djony, penerbitan obligasi berkelanjutan itu akan digunakan untuk modal kerja pembiayaan kendaraan bermotor setelah dikurangi dengan biaya emisi.
Obligasi ASF itu meraih peringkat idAA+ dari Pefindo. Obligasi ASF dibagi dalam tiga seri yakni, seri A jangka waktu 370, Seri B 36 bulan, Seri C 60 bulan.
"Kupon bunga seri A sebesar 6,6-7,1 persen, seri B sebesar 7,6-8,25 persen, dan seri C sebesar 8,6-9,25 persen," ujar Direktur HSBC Securities Indonesia Hari Mantoro selaku penjamin emisis obligasi ASF.
Sementara, sebagai penjamin emisi adalah PT CIMB Securities Indonesia, PT Dinamika Usaha Jaya, PT HSBC Securities Indonesia, PT Indo Premier Securities, PT Kim Eng Securities, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Standard Chartered Securities Indonesia.
(KR-ZMF/S004)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012