Penyusunan rencana induk itu diawali dengan bimbingan teknis dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI.
Baca juga: Kominfo dorong kolaborasi Gerakan Menuju Smart City 2022
"Program 'smart city' merupakan upaya inovatif dalam menyelesaikan persoalan. Kemudian, pengembangannya, akan pemanfaatan internet sebagai penunjang untuk mengumpulkan data agar dapat mengelola aset dan potensi yang ada di Kota Batam," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin di Batam, Senin.
Menurut Jefridin, perkembangan teknologi informasi komunikasi dengan beberapa perangkat digital mampu menjadi penghubung pemerintah dan masyarakat, sehingga kebutuhan masyarakat daerah setempat cepat terlayani dan tepat sasaran.
"Di sisi lain, masyarakat merasakan kemudahan. Pengembangan 'smart city' ini diharapkan dapat menjadi wadah strategis semua 'stakeholder' dan dapat diimplementasikan secara maksimal," ujar dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Batam, Azril Apriansyah mengatakan, Pemkot Batam sebelumnya telah mengikuti seleksi 'smart city' yang dilaksanakan oleh Kementerian Kominfo secara administrasi, presentasi, hingga wawancara.
"Dengan proses itu, bahkan Batam masuk 1 dari 50 daerah yang menerima program ini. Setelah menandatangani nota kesepakatan. Pemkot Batam juga secara rutin mengikuti Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI), ajang 2 tahunan ini," kata Azril.
Adapun, bimbingan teknis tahap satu penyusunan "masterplan Smart city" (kota cerdas) dan "Quick Win" Program Unggulan Kota Batam Tahun 2022 dilaksanakan 13-14 Juni 2022.
Baca juga: Kabupaten OKI susun konsep Kota Cerdas 2022
Baca juga: Kominfo siapkan pendampingan untuk kota cerdas
Pewarta: Jessica Allifia Jaya Hidayat
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022