Wakil kepala protokol di departemen urusan global Kanada, Yasemin Heinbecker, menghadiri perayaan itu pada Jumat (10/6), menurut laporan The Globe and Mail.
Surat kabar itu memberitakan bahwa Heinbecker menghadiri acara itu bersama perwakilan dari Mesir, Pakistan dan beberapa negara Afrika.
"Seharusnya tidak ada perwakilan Kanada yang menghadiri acara di kedutaan Rusia itu dan tidak ada perwakilan Kanada yang akan menghadiri acara semacam ini lagi," kata Joly dalam sebuah pernyataan di Twitter.
Dia menegaskan kembali dukungan Kanada untuk Ukraina dalam melawan invasi Rusia, yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus".
Baca juga: Kanada sita aset dan blokir transaksi Rusia
Sejak konflik itu dimulai pada 24 Februari, Kanada telah memberlakukan sanksi terhadap lebih dari 1.000 individu dan badan yang memiliki hubungan dengan Rusia, Ukraina, dan Belarus.
Kepolisian Kanada pada Kamis (9/6) mengatakan pihaknya telah menyita aset dan transaksi Rusia senilai lebih dari 400 juta dolar Kanada (sekitar Rp4,59 triliun) yang melibatkan orang-orang yang terkena sanksi akibat perang Rusia di Ukraina.
Dalam sebuah pernyataan, kepolisian mengatakan bahwa sejak 24 Februari hingga 7 Juni, aset milik Rusia senilai 123 juta dolar Kanada (sekitar Rp1,41 triliun) di Kanada telah dibekukan secara efektif.
Pada April, Kanada mengatakan akan mengubah undang-undang tentang sanksi agar aset asing yang disita didistribusikan kembali sebagai kompensasi kepada para korban atau untuk membantu membangun kembali negara asing dari perang.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kanada larang perdagangan barang mewah tertarget dengan Rusia
Baca juga: DPR Kanada sepakat sebut aksi Rusia di Ukraina sebagai "genosida"
Baca juga: Kanada jatuhkan sanksi baru pada sektor pertahanan Rusia
Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022