Kolaborasi baru kami dengan `Google Map Maker` mewakili kesempatan yang belum ada sebelumnya untuk memanfaatkan salah satu teknologi pemetaan yang paling rumit.

Jakarta (ANTARA News) - Bank Dunia dan perusahaan internet terkemuka Google melakukan kerja sama dalam pembuatan peta global untuk membantu mengawasi pelayanan publik yang lebih baik dan meningkatkan upaya respon bencana kemanusiaan.

"Kolaborasi baru kami dengan `Google Map Maker` mewakili kesempatan yang belum ada sebelumnya untuk memanfaatkan salah satu teknologi pemetaan yang paling rumit," kata Wakil Presiden Institut Bank Dunia, Sanjay Pradhan, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Menurut Sanjay Pradhan, kemampuan program pembuatan peta global untuk mengumpulkan informasi dari khayalak seperti data sekolah dan rumah sakit akan menciptakan baik transparansi maupun akuntabilitas. Kerja sama Bank Dunia dan Google akan meningkatkan kemampuan dari berbagai negara berkembang untuk mengakses perangkat pemetaan komunitas berbasis jaringan dunia maya.

Hal tersebut juga berguna karena sebagian besar negara berkembang tidak memiliki data lokal dasar antara lain terkait lokasi dari sekolah, rumah sakit, atau titik air bersih.

Meskipun data tersebut ternyata dimiliki oleh negara-negara tersebut, data yang dimiliki kerap merupakan data yang "out of date" atau tidak berlaku lagi atau tidak benar.

Salah satu cara untuk mengumpulkan informasi tersebut adalah dengan bertanya secara langsung kepada para warga, dan mengumpulkan dari khayalak lokasi tentang infrastruktur publik.

Berdasarkan kerja sama tersebut, Google akan menyediakan bagi Bank Dunia dan organisasi mitranya, termasuk berbagai pemerintahan dan sejumlah badan PBB, dengan akses kepada "Google Map Maker" yang menggarisbawahi data geospasial yang meliputi peta terperinci lebih dari 150 negara.

Melalui perangkat tersebut, warga dapat berpartisipasi secara langsung dalam penciptaan peta dengan berkontribusi melalui pemahaman lokal mereka, dan penambahan yang mereka lakukan akan tercantum di dalam program Google Maps dan Google Earth.

Peta tersebut mencakup lokasi seperti sekolah, rumah sakit, jalan, dan titik air yang penting diketahui di masa-masa krisis serta akan membantu LSM, peneliti, dan masing-masing warga negara untuk mengidentifikasi daerah yang membutuhkan pertolongan.

"Komunitas global pengguna Google telah sukarela meluangkan waktu mereka untuk memperbaiki peta tersebut dan membuatnya lebih komprehensif serta memastikan bahwa mereka tetap akurat sebagaimana dunia terus mengalami perubahan," kata Wakil Presiden Senior Google.org Shona Brown.

Shona Brown juga mengatakan, hal tersebut penting khususnya di lokasi rentan bencana untuk melakukan persiapan dan pemulihan terhadap bencana sebagaimana membantu warga dan pemerintahan untuk mempersiapkan rencana respons gawat darurat dan bertindak efektif saat krisis terjadi.

(M040)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012