Kegiatan yang dibuka oleh Anggota DPR dari Komisi X Daerah Pemilihan NTB M. Syamsul Lutfi tersebut menghadirkan sebanyak 40 orang peserta dari para pelaku seni dan perajin gerabah di Kabupaten Lombok Barat.
Hadir juga Subkoordinator Strategi Event Daerah Kemenparekraf Vicky Apriansyah, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat M. Fajar Taufik, dan Kepala Desa Banyumulek Jamiludin, serta salah seorang praktisi seni dari Universitas Mataram Ahmad Zuhairi.
"Pelaksanaan Bisa Fest di Lombok Barat merupakan kegiatan pemberdayaan pelaku parekraf yang produktif untuk meningkatkan kualitas ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif dalam rangka mendukung dan menunjang pengembangan parekraf yang kreatif dan berkelanjutan," kata Subkoordinator Strategi Event Daerah Kemenparekraf Vicky Apriansyah.
Ia menyampaikan apresiasi bagi para pelaku ekonomi kreatif di bidang seni tari dan kerajinan gerabah di Kabupaten Lombok Barat, yang masih produktif di masa pandemi COVID-19.
Ia juga berharap, seni tari dan gerabah di Kabupaten Lombok Barat dapat dikemas menjadi daya tarik dan atraksi menarik dengan pendekatan inklusif, berkualitas, dan berkelanjutan sehingga membuat lebih banyak wisatawan tertarik untuk berkunjung ke daerah itu.
"Kami berharap seni tari dan gerabah juga mampu menyokong perkembangan pariwisata secara nasional," ujarnya.
Baca juga: Sandiaga: Vespa World Days jadi atraksi pariwisata menarik di Bali
Anggota Komisi X DPR M. Syamsul Lutfi juga berharap, Bisa Fest menjadi salah satu momentum untuk membangkitkan kembali pariwisata di Kabupaten Lombok Barat.
"Semoga kegiatan ini bisa jadi momentum kebangkitan pariwisata, baik itu yang sifatnya perjalanan wisata, adat istiadat, seni budaya, kuliner dan akomodasi yang ada di daerah kita ini bisa ditingkatkan kualitasnya," katanya.
Menurut dia, pariwisata adalah sektor yang membutuhkan keterlibatan banyak pihak dan tidak bisa hanya mengedepankan kepentingan kelompok atau organisasi tertentu.
"Kalau kita berbicara pariwisata, tidak bisa kita berpikir secara ego sektoral tapi kita perlu kolaborasi supaya bagaimana pola pikir kita sebagai para pelaku pariwisata ini bisa berubah, bagaimana kita bisa menyuguhkan dan memberikan pelayanan yang baik kepada para tamu kita," ucap dia.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat M. Fajar Taufik berharap, Bisa Fest mampu menghadirkan atraksi yang lebih variatif khususnya di Desa Banyumulek.
"Selama ini, Desa Wisata Banyumulek hanya menjual kerajinan gerabah, ke depannya desa wisata ini harus bisa menampilkan atraksi-atraksi lain, baik itu atraksi seni maupun atraksi budaya di desa ini," katanya.
Dalam kegiatan tersebut, ditampilkan sejumlah pertunjukan seni tari dari beberapa sanggar yang ada di Kabupaten Lombok Barat, di antaranya penampilan tari gandrung Lombok dari Sanggar Seni Saseguh, pertunjukan peresean dari Sanggar Tari Mawar, Desa Sesela, serta penampilan seni tari Aik Meneng dari Sanggar Seni SMA Negeri 1 Narmada.
Baca juga: Kemenparekraf dorong usaha pariwisata di Garut bersertifikasi SNI
Baca juga: Kemenparekraf: Palu berkesempatan masuk program kota kreatif Indonesia
Baca juga: Kemenparekraf dorong penggunaan kendaraan listrik di kawasan Borobudur
Pewarta: Awaludin
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022