Jakarta (ANTARA News) - Mata uang rupiah terhadap dolar AS pada Kamis pagi kembali melemah sebesar 60 poin meski peringkat investasi Indonesia telah dinaikkan oleh lembaga pemeringkat internasional Moody`s.

Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta bergerak turun 60 poin ke posisi Rp9.070 dibanding sebelumnya Rp9.010 per dolar AS.

"Rupiah kembali melemah, nilai tukar sempat menguat namun dalam jangka pendek paska kenaikan peringkat utang Indonesia oleh Moody's," kata analis pasar uang Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih di Jakarta, Kamis.

Meski demikian, lanjut dia, rupiah masih mempunyai ruang penguatan seiring dengan beberapa sentimen positif global yang membuat pasar AS dan sebagian Eropa ditutup naik.

"Sentimen positif itu kemungkinan menjalar ke Asia, dan termasuk Indonesia," kata dia.

Ia menambahkan, pada Rabu (18/1), pemeringkat internasional Moody's menaikkan peringkat utang Indonesia dari Ba1 menjadi Baa3 sebagai peringkat investasi.

Keputusan itu, lanjut dia, lebih awal dari perkiraan karena "review" yang dilakukan Moody's biasanya dilakukan di bulan April-Mei.

Kenaikan peringkat itu, kata dia, mengkonfirmasi kinerja makro ekonomi dan mengurangi persepsi risiko terhadap aset rupiah.

"Konfirmasi dari Moody's itu, aliran modal asing dari perbankan, dan dana pensiun yang tidak terlalu spekulatif akan lebih banyak masuk ke Indonesia. S&P kemungkinan juga akan menaikkan peringkat Indonesia," kata dia.

Ia mengatakan, pelaku pasar diharapkan juga mencermati situasi global dikarenakan Bank Dunia dalam "Global Economic Report-nya" tahun 2012 merevisi target pertumbuhan cukup signifikan, dari 3,6 persen pada perkiraan Juni 2011 lalu menjadi 2,5 persen.

"Perlambatan ekonomi global terlihat kuat dengan menurunnya transaksi perdagangan dunia dan turunnya harga-harga komoditas. Beberapa pertumbuhan ekonomi dari emerging market diperkirakan juga akan turun," ujar dia.

(KR-ZMF/A023)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012