"Terkait pengangkatan patung ini menyelamatkan supaya tidak terkikis air sungai, sehingga bisa dilestarikan," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kediri Adi Suwignyo di Kediri, Minggu.
Baca juga: Geolog temukan sebaran benda padat di lokasi temuan arca Tulungagung
Pihaknya mengatakan, pemindahan ini juga atas usulan dari warga yang berharap agar Arca Pentul itu bisa dipindah. Selama ini, arca itu tergeletak di dalam dasar sungai. Warga juga sudah berusaha mengangkatnya termasuk memanfaatkan tenaga hewan, namun gagal, karena berat dari batu arca itu luar biasa.
Ia juga menambahkan, sebelum pengangkatan ini juga sudah koordinasi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, dan mereka juga mengizinkan. Nantinya, arca itu juga akan diteliti oleh tim dari BPCB Trowulan guna mengetahui asalnya.
Baca juga: Pemkab Tulungagung laporkan temuan arca dwarapala ke BPCB Trowulan
Adi Suwignyo juga mengatakan, temuan arca di Kabupaten Kediri juga cukup banyak. Hingga kini, ada sekitar 500 situs di seluruh Kabupaten Kediri. Hal ini menandakan Kabupaten Kediri kaya akan peninggalan warisan kerajaan zaman dahulu.
"Yang tercatat sekarang ada 500 lebih situs di seluruh Kabupaten Kediri. Alhamdulillah ada juru pelihara terbagi di beberapa wilayah," kata dia.
Baca juga: BPCB Jawa Timur akan restorasi arca Agastya dari situs Srigading
Sementara itu, Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri (DK4) Imam Mubarok memberikan apresiasi masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam menyelamatkan peninggalan sejarah.
Patung itu berbentuk Arca Pentul yang ke depannya akan diteliti dan diharapkan bisa dijadikan sebagai destinasi wisata terutama di Desa Nambaan, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.
Baca juga: Arca Agastya ditemukan dalam ekskavasi di situs Srigading Malang
"Posisi Arca Pentul ini akan menjadi ikon. Kita tahu bahwa Kediri tempat lahirnya kesenian jaranan, sehingga ini menjadikan semangat bersama terutama Desa Nambaan, Kecamatan Ngasem," kata dia.
Ia berharap, masyarakat juga ikut serta menjaga peninggalan sejarah. Dengan begitu, nantinya wisata daerah akan terangkat, sehingga roda perekonomian masyarakat juga terangkat.
Baca juga: BPCB Jatim tinjau Situs Banjarsari
Sebelum kegiatan pengangkatan arca itu, masyarakat menggelar selamatan bersama. Terdapat juga atraksi kesenian jaranan di lokasi.
Setelah itu, alat berat diturunkan ke lokasi arca tersebut. Dengan menggunakan tali tambang, akhirnya batu itu berhasil diangkat ke daratan.
Baca juga: BPCB Jatim observasi temuan arca di Kabupaten Kediri
Rencananya, patung itu akan ditaruh di lahan milik salah seorang warga di desa tersebut. Warga itu telah menghibahkan lahannya untuk dijadikan tempat peletakan arca tersebut.
Masyarakat juga sangat antusias dengan kegiatan pemindahan arca itu. Mereka memadati lokasi tersebut sekaligus menonton kesenian jaranan. (*)
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022