Madrid (ANTARA News) - Dutabesar RI untuk Kerayaan Spanyol Adiyatwidi Adiwoso Asmady mengatakan bahwa Indonesia dapat belajar banyak dari Spanyol bagaimana Negara Kerajaan Ratu Sofia itu dapat mendatangkan wisatawan dari berbagai Negara.
Hal itu disampaikan Dubes Adiyatwidi Adiwoso Asmady kepada ANTARA London disela sela penyelenggaraan pameran Fitur yang berlangsung di gedung Ifema, Madrid selama seminggu dari tanggal 18 hingga tanggal 22 Januari mendatang.
Paviliun Indonesia yang berada di Hall dua wilayah Asia Pacific Gedung Ifema, didominasi dekorasi batik serta obyek wisata Raja Ampat dan sepasang patung wayang dan dekorasi ornament patung Garuda menarik pengunjung untuk mengambil gambar dan bahkan liputan media televisi Spanyol dirancang oleh PT Krisna Pratama Buana.
Pameran yang digelar untuk ke-32 kalinya diikuti 10.434 peserta dari 59 negara serta dihadiri sekitar 119.661 dari kalangan profesional serta 7.726 wartawan manca Negara dibuka oleh Pangeran Asturias.
Lebih lanjut Dubes Adiyatwidi Adiwoso Asmady mengatakan bagi Indonesia pameran pariwisata Fitur cukup penting selain menjaring wisatawan dari Spanyol juga turis asing yang berwisata di Spanyol.
"Kita bisa mengambil dua manfaat dari keikutsertaan Indonesia yang didukung Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif dalam pameran pariwisata Fitur kali ini," ujar Dubes menambahkan selain menjaring wisatawan Spanyol sekaligus turis asing yang banyak berkunjung ke Spanyol.
Selain itu penduduk Spanyol yang berasal dari berbagai Negara seperti dari Inggris, Jerman dan Belanda yang memiliki rumah peristirahatan di Spanyol, ujarnya.
Hal ini juga menjadi alternative bagi wisatawan Spanyol, karena Spanyol memiliki berbagai obyek wisata yang cukup popular dan banyak dikunjugi oleh wisatawan dari Eropa.
Menurut Dubes, wisatawan Spanyol meliat Indonesia memiliki satu keunikan dari obyek wisata yang dimiliki seperti Komodo dan orang hutan dan bahkan tropical forest. Apalagi bila kita ingin menjaring wisatawan muda yang senang petualangan, ujarnya.
Diakuinya dengan keikutsertaan Indonesia dalam pameran pariwisata Fitur beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah wisatawan Spanyol ke Indonesia meskipun tidak secepat yang diharapkan.
Sementara itu Kasubdit Promosi Wilayah Eropa Mary Mayabubun mengatakan Indonesia tetap melakukan promosi di berbagai wilayah di Eropa, meskipun krisis ekonomi melanda Eropa termasuk Spanyol yang terkena imbas krisis Eropa.
Dikatakannya kehadiran Indonesia di FITUR Madrid, merupakan konsistensi untuk tetap mempertahankan pasar potensial yang dimilikinya walaupun tidak ada direct flight Garuda Indonesia.
Pasar Spanyol perlu tetap dijaga karena kunjungan wisatawan Spanyol ke Indonesia terus meningkat tercatat tahun 2009 sebanyak 29.119 wisatawan dan tahun 2010 ada peningkatan menjadi 29.643 kunjungan wisatawan Spanyol ke Indonesia.
Namun bila dibandingkan pada tahun 2006 wisatawan Spanyol yang berkunjung ke Indonesia mencapai 47.000 orang. Jumlah kunjungan yang cukup tinggi, ujarnya.
Diakuinya walaupun krisis namun industri pariwisata dari Bali dan Jawa tetap menunjukan eksistensinya seperti Domestic Asia-DMC, Indonature Tours & Travel dari Lombok, Kura-Kura Resort, Melia Bali, Bali Catur Cemerlang yang semuanya dari Bali, serta Antar Anda Tour dari Yogya dan Vista Express Tours & Travel dari Jakarta.
Direktur Utama Vista Express Tours & Travel Yulia Ch Noordraven mengatakan keikutsertaan perusahaannya di pameran pariwisata Fitur untuk yang ketiga kalinya dalam upaya menjaring wisatawan Spanyol.
Namun demikian dikatakannya pihaknya perlu mengetahui dan mempelajari dulu karakter dan marketnya, ujar pemilik hotel Puteri Gunung yang berlokasi di Lembang, Bandung.
Sementara itu Direktur Utama Antar Anda Tour dari Jogjakarta, Udhi Sudiyanto yang baru pertama kali ikut dalam pameran pariwisata Fitur mengatakan bahwa ingin menjajaki pasar Spanyol, meskipun selama ini telah menjalin kerjasama dengan travel agent dari Spanyol dan bulan depan ada grup yang akan datang sebanyak 50 orang ke Jogyakarta, ujarnya.
Diakuinya dalam melakukan promosi di Spanyol, ia banyak mengalami kendala khususnya bahasa , apalagi ia tidak menguasai bahasa Spanyol cukup sulit untuk turun langsung ke konsumen. Untung kami sudah menjalin kerjasama dengan salah satu travel biro di Spanyol, demikian Udhi Sudiyanto. (ZG)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012