Sangata (ANTARA News) - Sekitar 2.000 warga Kutai Timur, Kalimantan Timur, yang tergabung dalam Forum Bersama (Forbes) sedang mempersiapkan diri untuk melakukan unjuk rasa di Kantor Balai Taman Nasional Kutai (TNK) di Kota Bontang.
Juru bicara masyarakat yang juga Ketua Forum Bersama (Forbes) Alim Bahri, melalui telepon di Sangata, Rabu, mengatakan, persiapan sudah matang untuk menggelar aksi ke kantor Balai Taman Nasional Kutai, dengan agenda menuntut Pemerintah Pusat khususnya Menteri Kehutanan agar segera melakukan "enclave" atau melepas sebagian tanah (zona khusus) TNK.
"Sudah siap tidak kurang dari dua ribu warga dari dua kecamatan yakni Sangata Selatan dan Teluk Pandan dari tujuh desa, bahkan bisa lebih dua ribu. Juga sudah siap tiga puluh unit kendaraan jenis truk untuk mengangkut warga ke Bontang, Kamis (19/1)," kata Alim Bahri.
Menurutnya, pada Kamis (19/1) mulai pukul 08.00 Wita sudah mulai berkumpul di kilometer 1 gerbang masuk Kota Sangata, kemudian pukul 09.00 Wita iring-iringan mulai berangkat melintas jalan lintas Kalimantan Timur, Sangata-Bontang sejauh 60 kilometer.
"Di sana warga desa di Kecamatan Teluk Pandan sudah siap bergabung warga dari beberapa desa Kecamatan Sangata Selatan kemudian bergabung dan bersama-sama menuju kantor balai TNK," ujarnya.
Dikatakan Alim Bahri, rencana menggelar demonstrasi ke kantor Balai Taman Nasional Kutai TNK, karena sejak seminggu ini Forbes mendirikan posko TNK ternyata tidak ada respons dari pihak TNK.
Kasus TNK sudah lama tidak selesai karena Menteri Kehutanan tidak mengetahui kondisi dan kebutuhan rakyat di daerah. Padahal sejak puluhan tahun, ribuan warga sudah tinggal dan menetap di kawasan itu. Sedangkan penetapan TNK baru tahun 1990-an.
Forum Bersama dan masyarakat tujuh desa akan terus mendesak dan meminta Menteri Kehutanan (Menhut) untuk segera melakukan enclave, karena hanya dengan enclave sebagai jalan terbaik membebaskan rakyat dari ketidakpastian.
"Kami minta maaf dengan terganggunya perjalanan masyarakat," katanya.
Alim juga mengatakan untuk menggelar aksi ini, pihaknya sudah berkoodinasi dan minta izin dari aparat kepolisian Bontang dan Kutai Timur.
"Kami sudah mendapat izin dari Kepolisian dengan rencana aksi ini. Jadi tidak ada masalah," kata dia. (ADI/A041)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012