Jakarta (ANTARA) - Kekalahan yang dialami Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti di babak final Indonesia Masters tak membuat mereka berkecil hati, malahan semakin meyakinkan mereka agar bisa mendapat hasil lebih baik di Indonesia Open pekan depan.
"Kepercayaan diri kami harus ditambah, serta pemulihan badan terlebih dulu. Setelah kemarin main di tiap babak tentu sangat menguras tenaga. Pemulihan tidak hanya fisik tapi juga mental, itu bekalnya buat kami," kata Apriyani dalam konferensi pers di Istora Senayan Jakarta, Minggu.
Menjadi runner-up di turnamen BWF Super 500 pertama mereka bukan hasil yang buruk. Mereka bersyukur akhirnya bisa menuntaskan Indonesia Masters hingga babak final dan disertai kemampuan terbaik yang mereka kantongi.
Tak ingin berkecil hati, Apriyani/Fadia saling mengapresiasi permainan masing-masing saat menghadapi ganda putri asal China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan yang berstatus sebagai peringkat satu dunia.
"Hasil ini sudah yang terbaik, kami sudah mengeluarkan kemampuan yang dimiliki. Memang masih banyak kekurangan, tapi kami cukup senang dengan penampilan hari ini," Apriyani menuturkan soal laganya yang berakhir dengan skor 18-21, 12-21.
Rampung sebagai runner-up seusai menghadapi unggulan teratas, membuat Apriyani/Fadia belajar banyak tentang bagaimana menghadapi atlet peringkat papan atas.
"Kami jadi tahu bagaimana menghadapi Top Five, karena di sini kan kami pasangan baru. Masih banyak PR dan kami harus bekerja keras untuk ke depannya," kata Apri.
Sementara itu, Fadia yang lebih junior juga mendapat pengalaman besar setelah sanggup melaju sampai babak final pertamanya bersama pasangan baru.
"Bersyukur bisa ke final, banyak sekali pelajaran yang saya dapat seperti pola permainan. Ternyata standar pemain kelas dunia ya seperti itu. Setelah ini saya pasti akan lebih ekstra latihannya dan tidak boleh mudah berpuas diri," ujar Fadia.
Baca juga: Chen/Yi Fan jegal Apriyani/Fadia raih gelar BWF perdana di Istora
Baca juga: Apriyani/Fadia tak menyangka bisa ke final Indonesia Masters perdana
Baca juga: Jaket berlambang Garuda tanda kenangan Menpora untuk Greysia Polii
Baca juga: Istora jadi saksi Greysia mengentas status pebulu tangkis dunia
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2022