Dari delapan kasus yang sudah ada di Indonesia, satu kasus statusnya sedang, satu ringan, lainnya tanpa gejala

Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta akan kembali memperketat penapisan terhadap pendatang luar negeri di Yogyakarta International Airport (YIA) untuk mencegah penularan COVID-19 varian Omicron BA.4 dan BA.5 di provinsi itu.

"Dari delapan kasus varian baru di Indonesia, beberapa penyebabnya adalah dari perjalanan luar negeri. Jadi kita sekarang harus perketat adalah pintu kedatangan luar negeri di YIA," kata Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie selepas mengikuti video konferensi Evaluasi PPKM Jawa-Bali di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Sabtu.

Dinkes DIY, ujar dia, bakal bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk pelaksanaan skrining atau penapisan.

Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 di DIY bertambah 17 orang

Pelaku perjalanan yang sudah lolos di negara asal, kata Pembajun akan tetap dilakukan skrining jika tubuhnya menunjukkan salah satu gejala.

Pembajoen menambahkan varian baru BA4 dan BA5 masih masuk dalam keluarga Omicron dengan tingkat severenity (keparahan) rendah.

"Penularannya bisa jadi tanpa gejala. Dari delapan kasus yang sudah ada di Indonesia, satu kasus statusnya sedang, satu ringan, lainnya tanpa gejala. Ini ditemukan di Bali dan DKI Jakarta," ujar dia.

Baca juga: Yogyakarta catat tujuh tambahan kasus positif COVID-19

Menurut Pembajoen, meski hingga kini belum ditemukan kasus varian baru di DIY, Dinkes DIY akan menggencarkan sosialisasi protokol kesehatan sembari mempersiapkan laboratorium yang memiliki kemampuan Whole Genome Sequencing (WGS).

"Terjaringnya kan dengan itu (WGS), seperti BBTKLPP, FKKMK-UGM, RSUD Sardjito, siap melakukan itu. Kita juga lakukan koordinasi dengan kab/kota untuk kirimkan sampel dari mereka yang punya gejala mirip Omicron. Sampel tadi akan dikirimkan ke laboratorium tadi," ujar Pembajun.

Baca juga: Pemda DIY kembali catat 43 kasus baru COVID-19

Selain skrining, upaya antisipasi lain yang dapat dilakukan adalah percepatan vaksinasi dosis ketiga atau booster berkoordinasi dengan institusi pendidikan.

"Terutama UGM, mahasiswanya banyak yang mulai datang untuk tatap muka, yang belum booster, kita akan lakukan booster. Dengan Dinas Dikpora DIY juga sudah koordinasi untuk memulai dengan institusi pendidikan SMP dan SMA yang sudah masuk sekolah, termasuk kerja sama dengan BIN daerah," kata dia.

Baca juga: Sultan HB X ingatkan pandemi COVID-19 belum berakhir


Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022