Makassar (ANTARA News) - Kepala Inspektorat Pemprov Sulsel Dr H Azikin Soulthan mengatakan, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel dr Rahmat Latief tidak mengancam pistol stafnya.
"Dari hasil klarifikasi di lapangan, tidak ada ancaman pistol dilakukan kepala dinas pada sekretarisnya, Susi Ekawati," kata Azikin di Makassar, Rabu.
Dia mengatakan, berita yang dilansir media dinilai terlalu mendramatisasi ketidakharmonisan atasan dan bawahan itu di lingkup kantor Dinkes Sulsel.
Menurut dia, keberatan pihak yang merasa diancam pada Berita Acara Pemeriksaan (BAP) di kepolisian hanya melaporkan pesan singkat melalui SMS (short message service) yang bernada ancaman.
Sementara mengenai kepemilikan senjata jenis pistol oleh Kadinkes, dia mengakui memang ada, namun bukan pistol berpeluru timah, melainkan hanya peluru jenis soft (plasti).
"Itu pun dilengkapi surat, sehingga tidak benar jika disebutkan kepemilikan senjata itu tidak disertai dokumen resmi," katanya.
Mencuatnya peristiwa tersebut, berawal pada Kamis (12/1), Kadis Kesehatan Sulsel, Dokter Rachmat Latief melalui sekretarisnya, memanggil staf dinas kesehatan, Arifin untuk menghadap Kadis.
Namun ternyata Arifin enggan menemui Kadis, sehingga sekretaris masuk ke ruangan Kadis menyampaikan sikap Arifin yang enggan menghadap.
Mendengar laporan tersebut, Kadis (Rachmat) tiba-tiba mengeluarkan benda mirip pistol dan meletakkan di atas meja kerjanya. Kemudian pada malam harinya, sekretaris Kadis melapor ke pihak kepolisian setelah menerima SMS ancaman dari seseorang yang tidak ia kenali.
(ANTARA)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012