Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas II Tanjung Uban mengawasi dan memeriksa dua kapal yang mengalami insiden tabrakan di sekitar Perairan Utara Nongsa, Batam, Sabtu dini hari.

Kepala Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Uban, Capt Handry Sulfian mengatakan insiden tubrukan terjadi antara TB Bina Marine 59 dan MV Honwin. Saat ini MV Honwin kembali melanjutkan perjalanannya usai kejadian.

"Tidak ada korban jiwa. Semua anak buah kapal dari kapal tersebut selamat," ujar Capt Handry dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

Capt Handry mengungkapkan kronologi awal Pangkalan PLP Tanjung Uban menerima berita dari VTS Batam Pukul 03.35 LT.

"Kami mendapat informasi telah terjadi tabrakan antara TB.Bina Marine 59 tujuan Singapura dengan MV Honwin. Kejadian tersebut terjadi di TSS Utara Nongsa," ungkapnya.

Baca juga: Seorang ABK diduga hilang dalam peristiwa kapal terbakar di Batam

Pada saat kejadian Tongkang TB Marine 59 dari Tanjung Balai Karimun menuju Singapura dengan membawa muatan batu geranium granit sejumlah 4.345.000 KGS dengan jumlah 8 anak buah kapal.

Akibat insiden tersebut, tongkang TB Marine 59 mengalami kerusakan sehingga tongkang tersebut tenggelam separuh badan.

"Sekarang posisi TB Marine sudah aman setelah dievakuasi oleh Tim SAR dan Tim KN. SAROTAMA -P.112 dari Pangkalan PLP Tanjung Uban," ujarnya.

Hingga saat ini Tim Patroli KN Sarotama-P112 masih bersiaga melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap kapal tersebut.

"Selanjutnya Tim Pangkalan PLP Tanjung Uban berkolaborasi dengan Tim KSOP Khusus Batam sekalian menyerahterimakan dokumen kapal dan dokumen awak," katanya.

Baca juga: RI ajak dua negara latihan penanggulangan tabrakan kapal tanker

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022