Jakarta (ANTARA News) - Pada abad ke-9 Sebelum Masehi, dia bernyanyi untuk dewa tertinggi Amun. Sekarang, ia ditemukan terbaring damai di sebuah peti kayu hitam di Lembaha Para Raja (Valley of the Kings).

Berdasarkan prasasti dari sebuah plakat kayu yang ditemukan di makam itu, dia memiliki nama Nehemes Bastet.

Arkeolog meyakini, mumi berusia 3.000 tahun itu juga adalah putri seorang imam besar di Karnak, dekat Luxo, Mesir.

Penemuan ini juga menunjukkan bahwa di lembah makam para raja ditemukan makam orang biasa yang tidak memiliki hubungan apa-apa dengan keluarga kerajaan.

Para arkeolog menemukan mumi itu setelah melihat jejak pintu makam pada 25 Januari 2011, saat awal revolusi Mesir.

“Karena situasinya sedang tidak mendukung, makam itu langsung ditutup dengan pintu besi,” tulis Susanne Bickel, salah satu tim arkeolog dari Universitas Basel, Swiss, dalam lamannya, seperti dikutip New Scientist.

Tim ini akan kembali lagi bulan ini untuk apa yang ada di bawahnya.

Makam itu hanya memiliki satu ruangan, dengan satu sarkofagus berdekorasi dan hieroglif kuning. Namun, peneliti yakin bahwa pemakaman yang lebih tua, dari abad ke-15 SMi, terbaring di dalam hampir satu meter puing-puing yang ada di bawah peti mati.

M047

Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2012