Surabaya (ANTARA) - Seorang calon haji asal Kabupaten Nganjuk harus tertunda keberangkatannya ke Tanah Suci karena diketahui sedang hamil yang usia kandungannya sudah mencapai delapan bulan.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya Husnul Maram menjelaskan, keputusan tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan urine untuk wanita usia subur yang dilakukan oleh petugas kesehatan saat kedatangan jamaah calon haji kelompok terbang 10 pada Jumat (10/6).
"Setelah dilakukan pemeriksaan kehamilan oleh tim kesehatan, diketahui Ibu S usia 35 tahun asal Nganjuk ini usia kehamilannya delapan minggu,” ujarnya saat memantau kedatangan JCH kloter 12 yang masuk Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), Sabtu.
Baca juga: Calon haji Luwu batal berangkat karena hamil
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 15 Tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan Jamaah Haji bahwa wanita hamil yang diprediksi usia kehamilannya pada saat keberangkatan kurang dari 14 minggu atau lebih dari 26 minggu ditetapkan tidak memenuhi istithaah kesehatan.
"Karena tidak memenuhi istithaah kesehatan jamaah haji, maka ditunda keberangkatannya untuk tahun ini," kata Husnul Maram.
Baca juga: Seorang calon haji asal Papua batal berangkat karena hamil
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur itu menyampaikan, awalnya calon haji yang hamil tersebut akan berangkat haji bersama sang suami.
"Menimbang beberapa hal, akhirnya suami tetap melanjutkan berangkat ibadah haji, dan sang istri akhirnya diantar kembali ke rumah domisili," ucapnya.
Baca juga: Calon haji dipulangkan karena sedang hamil
Di sisi lain, Kakanwil menjelaskan pada Sabtu siang, kloter 12 asal Kabupaten dan Kota Blitar, ditambah kloter 13 asal Kabupaten Malang telah memasuki Asrama Haji Surabaya.
Ia juga menambahkan, masih terdapat beberapa koper yang terpaksa harus dibongkar oleh pemiliknya karena terdeteksi x-ray membawa barang yang harus diperiksa petugas.
Baca juga: Pasutri tertunda berhaji karena istri hamil dua minggu
"Ada yang membawa rokok, oleh petugas diperiksa legalitasnya. Takutnya ada rokok ilegal. Ternyata semua rokok yang dibawa legal dan tidak lebih dari dua slop di kopernya. Jadi tidak masalah,” kata dia.
Baca juga: Sekda Kalteng: jangan terulang JCH hamil lolos berangkat
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022