Padang Aro (ANTARA News) - Pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) Balun di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, yang sudah tidak beroperasi sejak 2007 direncanakan kembali diaktifkan.
"Saat ini masih dalam perbaikan mesin, Insyaallah bulan Maret PLTD Balun dengan kapasitas 1100 kilowatt (KW) kembali aktif, " kata Manajer PLN ranting Muaralabuh, Sungai Pagu, Solok Selatan, Nurbaitias, di Padang Aro, Rabu.
Ia menambahkan, PLTD Balun ini direncanakan untuk membantu daya saat beban puncak pada pukul 17.00 WIB sampai 22.00 WIB. Selain akan mendapat suplay daya dari PLTD Balun, listrik di Solok Selatan selama ini mendapat pasokan daya dari pembangkit listrik skala mikrohidro (PLTMH) di Pinangawan, Kecamatan Pauh Duo dengan kapasistas 350 sampai 380 kilowatt.
"Karena PLTMH Pinangawan tergantung pada debit air, sehingga dayanya tidak stabil. Di saat debit air tinggi pada musim hujan, mampu menghasilkan daya 350 sampai 380 KW, tapi ketika kemarau sampai di bawah 100 KW," terangnya.
Ia menyebutkan, jumlah pelanggan PLN ranting Muaralabuh per Oktober 2011 mencapai 23.055 pelanggan. Sementara capaian peningkatan pelanggan pada 2011 sebanyak 1950 pelanggan dari target 1.000 pelanggan.
"Dari 1950 pelanggan tersebut, 275 pelanggan diantaranya menggunakan listrik prabayar," sebutnya.
Salah pendorong meningkat pelanggan PLN di Solok Selatan adalah program listrik desa yang dilakukan di beberapa kecamatan, yakni Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Sungai Pagu, Sangir, Sangir Jujuan, dan Sangir Batanghari.
Pada 2011 sekitar 13 daerah di enam kecamatan sudah dipasang jaringan baru, sementara pada 2012, PLN ranting Muaralabuh kembali mengusulkan sekitar 18 jorong untuk pemasangan jaringan listrik desa yang berada di empat kecamatan.
"Kita berharap, dengan adanya program listrik desa ini masyarakat yang selama ini mendambakan jaringan listrik bisa teraliri," sebutnya.
Data Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Solok Selatan, setidaknya masih terdapat masyarakat yang belum menikmati listrik mencapai 32 persen, sebanyak lima persen mendapat pasokan listrik dari pembangkit listrik skala mikrohidro (PLTMH), satu persen dari pembangkit listrik tenaga pikohidro dan 62 persen dari PLN.
(KR-IWY/S004)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012