"Kunjungan Condoleezza Rice berada dalam suasana di mana hubungan bilateral Indonesia dan AS yang lebih baik. Banyak kemajuan dalam beberapa waktu terakhir," ujar Hassan.
Jakarta (ANTARA News) - Masalah yang menyangkut PT Freeport yang akhir-akhir ini ramai dibicarakan mungkin tidak akan dibahas selama kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Condolleezza Rice ke Jakarta dalam bulan Maret ini. "Saya tidak yakin, tergantung perkembangan selama ini... Tidak merupakan hal yang terlalu serius diangkat untuk dibicarakan, apalagi kalau operasi Freeport itu sendiri tidak terganggu," kata Menlu Hassan Wirajuda di kompleks Istana, Jakarta, Senin. Kendati demikian, agenda Rice di Indonesia menurut Hassan akan menyentuh kasus pembunuhan terhadap dua warga AS di Timika, Papua, pada 31 Agustus 2002, yaitu salah satu dari masalah yang selama ini mengganjal dalam hubungan RI-AS. "...Selama ini mengganjal dan sering digunakan sebagian kalangan di Kongres yang terus mempermasalahkan hubungan dengan Indonesia, misalnya masalah Timika. Dengan ditangkapnya Wamang (Antonius Wamang, red) saya kira sedikit banyak menyelesaikan masalah-masalah yang selama ini ada," katanya. Mabes Polri telah menetapkan Antonius Wamang pada Juli 2004 sebagai tersangka pembunuh kedua warga AS dan satu WNI di Timika pada Agustus 2002 lalu. Wamang beserta 11 anggotanya ditangkap di kawasan Kwamki Lama, Timika, pada 11 Januari 2006. Penangkapan yang dilakukan kepolisian setempat, juga melibatkan Biro Penyelidik Federal Amerika Serikat (FBI). Menlu Hassan, sementara itu, belum menyebutkan jadwal rinci kunjungan Rice ke Indonesia, yang oleh beberapa sumber lain disebut-sebut akan dilakukan pada pertengahan bulan Maret. Menlu juga tidak merinci para pejabat tinggi Indonesia yang akan ditemui Rice selama Menlu AS itu berada di Jakarta. Namun menurut jadwal Rice sebelumnya pada awal Februari 2006 --yang kemudian dibatalkan-- Menlu AS tersebut direncanakan selain melakukan pertemuan dengan timpalannya Menlu Hassan Wirajuda, juga akan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sebelumnya Rice sempat direncanakan untuk mengunjungi Indonesia dan Australia pada 7-12 Januari 2006 namun dibatalkan karena perkembangan situasi di Timur Tengah menyusul sakitnya Perdana Menteri Israel, Ariel Sharon. Menurut Menlu Hassan Wirajuda, kunjungan Rice yang pertama kalinya dilakukan ke Indonesia sejak dia diangkat menjadi Menlu AS, akan digunakan oleh kedua belah pihak untuk mengkaji keadaan hubungan bilateral saat ini serta berbagai peluang untuk meningkatkan hubungan RI-AS. "Kunjungan Condoleezza Rice berada dalam suasana di mana hubungan bilateral Indonesia dan AS yang lebih baik. Banyak kemajuan dalam beberapa waktu terakhir," ujar Hassan. Ia menyebut dicabutnya embargo militer serta penegasan berulang ulang oleh Washington tentang integritas teritorial Indonesia atas Papua sebagai beberapa bentuk dari membaiknya iklim hubungan Indonesia dan Amerika Serikat.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006