Padang, (ANTARA News) - Kerusakan sirine khusus siaga bencana tsunami yang dipasang Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) di Alai Gelombang, Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), hingga kini belum diperbaiki, terkait dana yang belum turun dari BMG pusat.
"Sirine itu rusak sejak pertengahan 2008 karena `ditembak` petir, namun hingga kini belum dapat diperbaiki menunggu datangnya suku cadang dan dana dari BMG pusat," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang, Soemarso kepada ANTARA di Padang, Kamis.
Hal itu disampaikannya disela-sela workshop dan pembentukan Jaringan Jurnalis Siaga Bencana (JJSB) Sumbar yang digelar LSM Komunitas Siaga Tsunami (Kogami) Indonesia.
Menurut dia, perbaikan sirine khusus itu membutuhkan waktu cukup lama karena suku cadangnya harus didatangkan dari Eropa.
Pihak BMKB Padang Panjang telah melaporkan kerusakan itu kepada BMG pusat dan hingga kini masih menunggu realisasi perbaikannya dari pusat.
Kita harapkan sirine itu dapat segera diperbaiki karena sangat penting untuk kesiagaan Tsunami, tambahnya.
Kota Pariaman termasuk daerah rawan tsunami, karena banyak penduduknya yang bermukin di daerah "zona merah" bencana itu yakni pada dalam radius lima kilometer dari pantai.
Menurut data Komunitas Siaga Tsunami (Kogami) Indonesia, sebanyak sekitar 28 ribu warganya bermukim di "zona merah" tsunami.
Sumbar merupakan salah satu daerah rawan bencana alam yang didahului guncangan gempa hebat, bahkan kota Padang menurut majalah National Geografis disebut sebagai daerah paling rawan bisa menimbulkan banyak korban di dunia.
Diperkirakan lebih dari 400 ribu warga di ibukota Sumbar itu bermukin di kawasan "zona tsunami".
Atas kerawanan itu, pihak BMG memasang enam sirine tsunami di enam daerah di Sumbar yang berada di kawasan pantai, kata Soemarso.
Enam sirine yang didatangkan dari Eropa itu masing-masing dipasang di Rimbo Kaluang Kota Padang, Alai Gelombang Kota Pariaman, Tiku Selatan Kabupaten Agam, IV Jurai di Kabupaten Pesisir Selatan, Korong Cimpago Kabupaten Padang Pariaman dan di Sasak Kabupaten Pasaman Barat.
Namun sirine tsunami yang dipasang di Alai Gelombang Kota Pariaman, rusak sejak enam bulan lalu akibat "ditembak" petir dan hingga kini belum diperbaiki.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009