Singapura (ANTARA) - Anggota Dewan Negara sekaligus Menteri Pertahanan (Menhan) China Wei Fenghe dan Menhan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin pada Jumat (10/6) sepakat untuk meningkatkan rasa saling percaya strategis serta mengelola perbedaan dengan benar di antara militer kedua negara.

Kedua kepala pertahanan tersebut bertemu di sela-sela Dialog Shangri-La ke-19 di Singapura.

Mereka sepakat kedua militer harus menerapkan konsensus penting yang dicapai oleh kepala negara, menjaga komunikasi strategis tingkat tinggi, dan tidak boleh mengubah perbedaan menjadi konflik dan konfrontasi.

Wei mengatakan saat ini perdamaian dan pembangunan sedang menghadapi berbagai tantangan berat.

Inisiatif Pembangunan Global dan Inisiatif Keamanan Global yang diusulkan oleh Presiden China Xi Jinping menurut dia telah memetakan jalan yang tepat bagi manusia dalam mengatasi krisis, dan menjaga perdamaian, serta stabilitas di Asia-Pasifik.

Hal itu juga menuntut upaya gabungan dari negara-negara regional.

Menurut Wei, China berharap dapat membangun hubungan negara utama dengan AS yang mengedepankan pembangunan yang sehat dan stabil, yang hendaknya menjadi arah dari upaya bersama kedua negara.

AS harus memandang perkembangan dan pertumbuhan China secara rasional, serta menahan diri untuk menyerang, memfitnah, membendung, dan menekan China, kata Wei. Negeri Paman Sam, menurutnya juga tidak boleh mencampuri urusan internal China atau merugikan kepentingan China.

Dia mengungkapkan hanya dengan cara itu, hubungan antara China dan AS dapat melangkah menuju hasil-hasil yang positif.

Hubungan yang stabil antara kedua militer sangat penting bagi pengembangan hubungan antara kedua negara, ujarnya, sembari menambahkan kedua militer harus menghindari konflik dan konfrontasi, jelas Wei.

Selain itu Wei menekankan bahwa Taiwan merupakan bagian tak terpisahkan dari China, dan prinsip Satu China menjadi landasan politik bagi hubungan China-AS. Siasat memanfaatkan Taiwan guna membendung China pasti akan gagal, tegas Wei.

China dengan tegas menentang dan mengecam keras pengumuman baru-baru ini oleh AS tentang penjualan senjata ke Taiwan, yang secara serius merusak kedaulatan dan kepentingan keamanan China.

Dia juga memperingatkan pemerintah dan militer China akan tegas menggagalkan segala upaya untuk "kemerdekaan Taiwan" dan melindungi kesatuan nasional.

Kedua belah pihak juga bertukar pandangan mengenai sejumlah isu yang berkaitan dengan situasi internasional dan regional, Laut China Selatan, serta krisis Ukraina.

Penerjemah: Xinhua
Editor: Bayu Prasetyo
Copyright © ANTARA 2022