London (ANTARA News) - Seluruh anak buah kapal (ABK) asal Indonesia yang berjumlah 170 orang selamat saat kapal pesiar "Costa Concordia" karam di lepas pantai Tuscan, Italia.

"Dari jumlah itu, 142 di antaranya yang terpencar di beberapa hotel di kota Grosseto sudah dipindahkan ke hotel Hilton Garden Fiumicino terletak sekitar 28 km dari kota Roma untuk mempermudah proses pemulangan ke Tanah Air," ujar Kepala Penerangan KBRI di Roma, Musurifun Lajawa kepada ANTARA London, Rabu.

Dari 170 ABK yang bekerja di kapal pesiar yang bermarkas di kota Genoa itu, enam orang di antaranya perempuan.

Ke-170 orang itu sebelumnya terpencar dan saat ini ditampung di tiga hotel di kota Grosseto, kurang lebih 200 km dari kota Roma yakni 99 orang berada di Hotel Fattoria La Principina Grosseto, 34 orang di Hotel Nuova Grosseto, dan 34 orang di Hotel Leopoldo Grosseto.

Ia menyebutkan KBRI Roma akan membantu ABK berunding dengan pihak perusahaan kapal guna memastikan para ABK WNI mendapatkan hak-haknya sesuai dengan klausul yang tercantum pada kontrak kerja.

Selain itu, KBRI Roma juga akan berkoordinasi dengan KBRI Berlin dan KBRI Den Haag guna mempersiapkan surat perjalanan laksana paspor (SPLP) untuk seluruh ABK WNI.

Menurut dia, KBRI di Roma membantu WNI yang selamat dari kejadian itu untuk membuatkan SPLP karena banyak di antaranya kehilangan paspor.

Perusahaan kapal pesiar itu akan segera memulangkan terlebih dulu para awak kapal, namun demikian diharapkannya perusahaan dapat memberikan hak mereka seperti pembayaran gaji.

Dalam beberapa hari ini, KBRI Roma menyediakan konsumsi untuk para ABK WNI, dan mereka juga dijamu di Wisma Indonesia KBRI Roma, bahkan Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Roma sebelumnya juga mengunjungi ABK WNI yang saat ini berada di penampungan Hotel Hilton Garden Fiumicino.

Dalam kecelakaan yang kapal pesiar, sejumlah 170 WNI yang bekerja sebagai awak Kapal Costa Concordia berhasil diidentifikasi KBRI Roma, semuanya dalam keadaan sehat, kecuali dua orang yang masih memerlukan perawatan lanjut di Rumah Sakit yang berbeda.

Seorang warga Indonesia asal Bali, I Kadek Agus Wijaya saat ini masih berada di Rumah Sakit San Giovanni di Dio di Orbetello, Grosseto, dan dinyatakan sehat, namun masih menunggu surat-surat yang dikeluarkan pihak Rumah Sakit.

Sementara rekannya juga dari Bali I Nyoman Juniarta dirujuk ke Rumah Sakit Siena setelah memperoleh perawatan di Rumah Sakit San Giovanni di Dio Orbetello, Grosseto, akibat cedera patah tulang punggung dan patah kaki.

Menurut Musurifun Lajawa, KBRI Roma sejak adanya berita mengenai kandasnya kapan pesiar tersebut langsung mengirimkan tim bantuan untuk verifikasi dan disusul dengan tim kedua yang memberikan makanan tambahan, pakaian serta bantuan kekonsuleran lainnya.

KBRI Roma juga terus melakukan hubungan dengan pihak perusahaan kapal pesiar Costa Crociere untuk memastikan hak-hak para ABK WNI kapal pesiar Costa Concordia yang karam pada tanggal 13 Januari lalu di pesisir pantai Pulau Giglio, dekat Porto Santo Stefano, Toskana, Italia.

Saat terjadinya peristiwa nahas tersebut, Kapal Costa Concordia yang bermarkas di kota Genoa itu membawa 4.234 penumpang yang di antaranya ada 1.020 ABK dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

Ia menambahkan bagi warga Indonesia yang ingin mengetahui kondisi kerabat mereka di kapal itu bisa menghubungi Kedutaan Besar Indonesia di Roma, Italia yang membuka outline dengan nomor +39-06-42009101.

Sementara itu, Nunuk Sastroprawiro, orang Indonesia yang menetap di Porto Santo Stefano, Toscana, Itali, yang berada tidak jauh dari tempat tenggelamnya kapal mengatakan bahwa ia banyak mendapat pertanyaan dari rekan-rekannya mengenai peristiwa kandasnya kapal pesiar tersebut.

Nunuk yang menikah dengan Arturo Cerulli yang menjabat sebagai Wali Kota Porto Santo Stefano, kota yang berada dipingir pantai Italia dan salah satu objek wisata itu mengatakan sebelumnya 170 warga Indonesia yang bekerja di kapal saat ini ditempatkan di dua hotel di Grosseto, termasuk dua orang yang mengalami cedera yg sekarang dirawat di RS Orbetello.

Kapal pesiar ini dilaporkan berangkat dari pelabuhan di dekat kota Roma, Italia, dan dijadwalkan mengunjungi Palermo, Cagliari, Palma, Barcelona, dan Marseille.

Laman/situs resmi milik perusahaan pemilik kapal menyebutkan "Costa Concordia" merupakan salah satu kapal terbesar dan mewah dengan tiket berkisar antara 400 dolar atau Rp5,5 juta lebih hingga melebihi 1.200 dolar atau Rp16,6 juta lebih untuk kelas utama. (ZG/E011)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012