Inflasi sekarang berada pada level tertinggi 40 tahun dengan sedikit bukti bahwa inflasi telah mencapai puncaknya

New York (ANTARA) - Dolar AS naik ke level tertinggi hampir empat minggu terhadap sejumlah mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah data menunjukkan harga-harga konsumen AS meningkat pada Mei, memperkuat ekspektasi Federal Reserve mungkin harus melanjutkan kenaikan suku bunga (hawkish) hingga September untuk memerangi inflasi.

Dalam 12 bulan hingga Mei, IHK (Indeks Harga Konsumen) meningkat 8,6 persen setelah naik 8,3 persen pada April. Para ekonom memperkirakan bahwa tingkat IHK tahunan mencapai puncaknya pada April.

Laporan inflasi diterbitkan menjelang kenaikan suku bunga 50 basis poin kedua yang diantisipasi dari Fed pada Rabu depan (15/10/2022). Bank sentral AS diperkirakan akan menaikkan suku bunga kebijakannya dengan tambahan setengah poin persentase pada bulan Juli. Fed telah menaikkan suku bunga overnight sebesar 75 basis poin sejak Maret.

"Inflasi sekarang berada pada level tertinggi 40 tahun dengan sedikit bukti bahwa inflasi telah mencapai puncaknya," kata John Doyle, wakil presiden transaksi dan perdagangan di Monex USA.

"Saham memperpanjang kerugian karena ekspektasi The Fed dapat menemukan ruang untuk mempercepat kenaikan suku bunga. Greenback naik karena divergensi kebijakan dan perdagangan risk-off (penghindaran risiko)," kata Doyle.

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,8 persen pada 104,16, tertinggi sejak 17 Mei, dan mendekati 105,01, tertinggi dua dekade yang disentuh pada pertengahan Mei.

Untuk minggu ini, indeks dolar naik hampir 2,0 persen, kinerja mingguan terbaiknya dalam 6 minggu.

Dolar naik 0,79 persen terhadap franc Swiss pada 0,9881 franc setelah Departemen Keuangan AS pada Jumat (10/6/2022) mengatakan Swiss terus melampaui ambang batas untuk kemungkinan manipulasi mata uang di bawah undang-undang perdagangan AS 2015, tetapi menahan diri untuk tidak mencapnya sebagai manipulator mata uang.

Dengan data inflasi AS yang menekan selera risiko investor, dolar Australia yang sensitif terhadap risiko berbalik arah menjadi diperdagangkan turun 0,58 persen hari ini.

Sterling merosot 1,5 persen menjadi 1,2315 dolar dan ditetapkan untuk penurunan minggu kedua berturut-turut karena prospek ekonomi Inggris yang suram membuat investor gelisah.

Di pasar mata uang kripto, bitcoin tergelincir 3,7 persen menjadi 28.984,33 dolar AS, karena mata uang digital terbesar di dunia berdasarkan nilai pasar itu terus berjuang untuk mengatasi tekanan jual yang telah membawanya di bawah level 30.000 dolar AS dalam beberapa sesi terakhir.


Baca juga: Dolar menguat di Asia, pasar tunggu data inflasi AS untuk isyarat Fed
Baca juga: Euro bertahan dekat tertinggi 7,5 tahun vs yen jelang keputusan ECB
Baca juga: Dolar menguat jelang rilis inflasi AS, euro jatuh pasca-pertemuan ECB

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022