Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan Indonesia berkomitmen untuk menghormati Hak Asasi Manusia (HAM) dalam pelaksanaan pertahanan negara.
"Seluruh prajurit kita mulai dari taruna hingga perwira tinggi, sudah kita bekali dengan pemahaman mengenai HAM," katanya dalam ramah tamah dengan para pimpinan media massa di Jakarta, Selasa malam.
Meski begitu, Purnomo tidak menampik jika ada pelanggaran HAM oleh aparat di beberapa waktu silam.
"Namanya pelanggaran oleh oknum, kan bisa saja terjadi. Tetapi secara umum kita sangat komitmen dengan penegakan HAM," katanya, terkait dugaan penolakan parlemen Belanda terkait rencana pembelian 100 unit Main Battle Tank "Leopard" oleh Indonesia.
Parlemen Belanda menolak rencana pembelian itu karena menilai Indonesia sebagai pelanggar HAM.
Sementara itu, Wakil Menhan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan baik Pemerintah Indonesia maupun Pemerintah Belanda telah sepakat untuk memproses pembelian Main Battle Tank Leopard.
"Bahkan tim teknis Kementerian Pertahanan akan berangkat ke Belanda akhir Januari untuk melihat langsung kondisi tank dimaksud, termasuk kemungkinan harga yang akan disepakati apakah layak atau tidak, " ujarnya.
TNI AD akan melengkapi sistem pertahanan dengan memborong arsenal dari lima pabrik di Eropa dan Amerika. Peralatan yang akan dibeli dengan dana APBN 2011 sebesar Rp14 triliun itu dipastikan produk baru.
Alutsista yang akan dibeli tersebut, antara lain, Leopard 2A6 yang berbobot 62 ton yang juga dipakai Angkatan Darat Kerajaan Belanda.
Indonesia akan membeli 100 unit tank yang sudah dipakai di 15 negara itu dengan harga per unit 280 juta dollar AS; namun dengan serangkaian negosiasi berkurang jauh menjadi 100 juta dolar Amerika Serikat per unit.
"Ini semua proses G to G, tidak melalui agen atau perantara," tegasnya. (R018/B013)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012