dapat dijadikan sebagai tempat objek wisataManado (ANTARA) - Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VIII Manado memprakarsai penanaman mangrove di Desa Maen, Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Jumat.
Komandan Lantamal (Danlantamal) VIII Laksamana Pertama TNI Nouldy J Tangka mengatakan kepedulian terhadap lingkungan sekitar merupakan salah satu wujud dari kemanunggalan TNI dan rakyat, salah satunya dengan menggelar kegiatan penanaman pohon mangrove di Desa Maen.
Mangrove memiliki banyak manfaat, diantaranya dapat mencegah abrasi air laut, tempat hidup dan berkembangnya berbagai jenis ikan dan biota laut lainnya.
"Dari segi ekonomi dapat dijadikan sebagai tempat objek wisata yang dapat menambah penghasilan masyarakat sekitar," kata Danlantamal.
Pada acara tersebut Danlantamal VIII mengucapkan terima kasih kepada PT. PLN (Persero) UIW Suluttenggo, Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara serta aparat Kecamatan Likupang Timur dan semua pihak yang telah berpartisipasi, sehingga kegiatan penanaman mangrove dapat berjalan dengan lancar dan sukses.
Baca juga: Presiden Jokowi targetkan 360 juta bibit dari 30 pusat persemaian
Baca juga: Rudi Hartono ubah mangrove Sungai Kupah jadi tujuan wisata
Penanaman mangrove tersebut dilakukan secara simbolis oleh Danlantamal VIII Manado Laksamana Pertama TNI Nouldy J. Tangka didampingi Ketua Kordinator Cabang VIII Daerah Jalasenastri Armada II Herny Nouldy Tangka dan GM PLN Unit Induk Wilayah Suluttenggo Leo Basuki.
Penanaman 7.000 mangrove di Desa Maen tersebut merupakan kerja sama antara Lantamal VIII dengan PT PLN Persero UIW Suluttenggo untuk membantu masyarakat yang berada di Desa Maen mengatasi masalah abrasi pantai yang sering terjadi.
Penanaman mangrove dilakukan secara simbolis di pesisir pantai Maen setelah itu akan dilanjutkan penanaman sebanyak 7.000 mangrove yang dibagi dalam dua tahap pelaksanaan.
Untuk tahap pertama akan ditanam sebanyak 2.000 mangrove dan tahap kedua sebanyak 5.000 mangrove yang proses penanamannya diperkirakan memakan waktu dua minggu dan dilakukan Dinas Potensi Maritim (Dispotmar) Lantamal VIII bersama-sama dengan seluruh elemen masyarakat Desa Maen.
Baca juga: Rumah literasi mangrove tumbuhkan semangat melestarikan mangrove
Penanaman mangrove tersebut dilakukan secara simbolis oleh Danlantamal VIII Manado Laksamana Pertama TNI Nouldy J. Tangka didampingi Ketua Kordinator Cabang VIII Daerah Jalasenastri Armada II Herny Nouldy Tangka dan GM PLN Unit Induk Wilayah Suluttenggo Leo Basuki.
Penanaman 7.000 mangrove di Desa Maen tersebut merupakan kerja sama antara Lantamal VIII dengan PT PLN Persero UIW Suluttenggo untuk membantu masyarakat yang berada di Desa Maen mengatasi masalah abrasi pantai yang sering terjadi.
Penanaman mangrove dilakukan secara simbolis di pesisir pantai Maen setelah itu akan dilanjutkan penanaman sebanyak 7.000 mangrove yang dibagi dalam dua tahap pelaksanaan.
Untuk tahap pertama akan ditanam sebanyak 2.000 mangrove dan tahap kedua sebanyak 5.000 mangrove yang proses penanamannya diperkirakan memakan waktu dua minggu dan dilakukan Dinas Potensi Maritim (Dispotmar) Lantamal VIII bersama-sama dengan seluruh elemen masyarakat Desa Maen.
Baca juga: Rumah literasi mangrove tumbuhkan semangat melestarikan mangrove
Baca juga: Gubernur Khofifah ajak cintai lingkungan melalui tindakan sederhana
Baca juga: 39 ribu bibit mangrove ditanam di Marannu, Kabupaten Maros
Pewarta: Jorie MR Darondo
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022
