Padang (ANTARA News) - Sebanyak delapan bangunan di Kampung Batu, RT 06/ RW 02 Kelurahan Batang Harau, Kecamatan Padang Selatan Kota Padang, mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung disertai hujan, Senin sekitar pukul 10.15 WIB.

Berdasarkan informasi yang dihimpun ANTARA di lokasi kejadian, peristiwa tersebut membuat empat rumah warga rusak berat, dua rusak ringan, serta menerbangkan atap masjid Tawadhu dan satu warung.

Salah seorang warga setempat, Asnil (45) mengungkapkan, awalnya angin datang dari arah jembatan Siti Nurbaya dan bergerak menuju arah Selatan.

"Angin terlihat berputar-putar dan terasa sangat kencang. Saat di atas masjid, banyak atap seng yang beterbangan ke lingkungan rumah warga," ujarnya.

Menurutnya, kaca-kaca rumah warga juga banyak yang pecah. Umumnya, angin merusak atap bagian dapur rumah warga. Selain itu, angin juga menumbangkan satu pohon kelapa.

Akibat kejadian itu, salah seorang remaja bernama Afrigo (14) mengalami luka pada bagian kaki kiri karena terkena seng dan kening akibat tertimpa kayu setelah terjatuh saat hendak menyelamatkan diri ke dalam rumah.

Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Reksowidryo Kota Padang untuk mendapatkan pertolongan.

Hingga pukul 16.00 WIB, sejumlah warga masih membersihkan pekarangan rumah mereka dan memasang terpal di bagian atap untuk menghindari masuknya air hujan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang Dedi Hanidal mengungkapkan, pihaknya telah menurunkan sekitar 53 orang personel dari BPBD Padang, BPBD Sumbar, Satpol PP, Pemadam Kebakaran, dan PLN untuk siaga bencana di daerah tersebut.

"Untuk sementara, atap rumah yang rusak akan dipasang terpal sebelum diperbaiki secara permanen, dan bagi para warga yang rumahnya rusak, akan menginap di rumah tetangganya," katanya.

Ia menyebutkan, total kerugian akibat kejadian itu mencapai Rp80 juta. Namun warga diharapkan mendata kembali kerusakan yang dialami dan segera melaporkannya kepada petugas yang siaga di lokasi. (AH/D009)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012