Surabaya (ANTARA News) - Sebuah perusahaan perkeretaapian Prancis, SNCF (La Societe Nationale des Chemins de Fer), mengajak Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk mengembangkan pemecahan persoalan transportasi angkutan umum di Surabaya dan sekitarnya. "Ajakan kerjasama itu disampaikan langsung Michel Antraigue yang merupakan utusan dari perwakilan SNCF saat datang ke ITS pada akhir pekan lalu," kata Rektor ITS, Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA, di Surabaya, Senin. Menurut dia, bentuk kerjasama seperti itu merupakan sesuatu hal yang sangat luar biasa, karena kerjasama yang dijalin ITS selama ini hanya menyangkut kajian-kajian akademis belaka, sedangkan dengan SNCF sampai pada soal penyelesaian dan jalan keluar yang ditawarkan. "Mereka melihat ITS memiliki sumber daya yang mampu untuk diajak bekerjasama dalam mengatasi persoalan angkutan umum, terutama di bidang perkeretaapian, mulai studi kelayakan hingga kemungkinan realisasi proyek itu, sehingga pilihannya kemudian jatuh kepada ITS," ujarnya. Bagi ITS, menurut dia, kerjasama seperti itu merupakan kerja dan prestasi besar, mengingat kerjasama yang dilakukan sudah menyangkut persoalan teknis dan investasi yang akan ditanamkan investor di kota Surabaya dan sekitarnya, bahkan mungkin di provinsi Jawa Timur. "Sebagai langkah awal, rencana kerjasama itu akan didahului dengan seminar pada 12 April mendatang tentang bagaimana mencari jalan keluar mengatasi sistem transportasi di kota Surabaya dan sekitarnya," katanya. Ia mengatakan, seminar itu tidak hanya berbicara kajian-kajian akademik, tapi juga menyangkut kemungkinan investasi dan pembangunannya, mengingat mereka yang berbicara bukan saja para akademisi, melainkan menghadirkan investor. "Bukan hanya itu, hasil studi dan realisasi yang akan dilakukan ITS bekerjasama dengan SNCF itu jika berhasil kemungkinan besar akan diterapkan di beberapa kota besar seperti Medan, Semarang, dan lainnya yang pola transportasinya hampir sama dengan Surabaya dan sekitarnya," katanya. Dalam kaitan itu, ITS dapat melibatkan teknisi mulai dari teknik mesin yang berurusan dengan mesin kereta api, teknik sipil untuk fasilitas pembangunan sarana dan prasarana, hingga bidang teknologi informasi untuk diterapkan bagaimana penggunaan jadwal dan sistem pengaturannya. Ia menambahkan, pola moda transportasi Surabaya memang sudah semestinya dilakukan perubahan dengan mengarah ke penggunaan transportasi kereta api, mengingat transportasi mobil sudah tidak memungkinkan lagi untuk dikembangkan, karena ruas jalan terbatas dan pertumbuhan kendaraan yang sangat luar biasa. "Kereta api adalah salah satu cara untuk mengatasi itu, karena jalannya sudah tersedia, tinggal memaksimalkan penggunaannya dan bagaimana mengatur pemberangkatan yang tepat waktu. Di beberapa kota besar di luar negeri, transportasi kereta api adalah salah satu cara untuk mengurangi ketergantungan orang pada mobil, karena itu selalu ditemui jalur-jalur kereta api dari sebuah stasiun menuju bandar udara," demikian Mohammad Nuh. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006