Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyatakan bahwa pengembangan vaksin BUMN yang sekarang memasuki uji klinis fase ketiga akan dapat mendukung penguatan ketahanan kesehatan di Tanah Air.
“Indonesia sebagai negara yang besar harus terus meningkatkan ketahanan kesehatan,” kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto ketika dihubungi di Jakarta, Jumat.
Agus mengatakan, ketahanan kesehatan secara umum dapat digambarkan sebagai kemampuan ketahanan nasional dalam menghadapi kedaruratan kesehatan masyarakat serta bencana non-alam akibat wabah penyakit, pandemi global dan lain sebagainya.
Baca juga: Vaksin BUMN diharapkan tingkatkan pemerataan distribusi
“Ketahanan kesehatan meliputi banyak hal, mulai dari kesehatan masyarakat hingga penguatan sektor industri kesehatan,” katanya.
Pengembangan vaksin BUMN, menurut dia, merupakan bagian dari penguatan sektor industri kesehatan di Tanah Air, khususnya industri vaksin.
“Dengan demikian masyarakat Indonesia perlu ikut berbangga dengan adanya pengembangan vaksin BUMN yang membuktikan industri kesehatan di Tanah Air terus menguat,” katanya.
Agus juga berpendapat bahwa vaksin BUMN dapat makin memperkuat kedaulatan Indonesia dalam mendukung peningkatan arsitektur kesehatan global.
“Dengan adanya vaksin BUMN maka Indonesia dapat memproduksi vaksin sendiri dengan kapasitas produksi yang besar,” katanya.
Baca juga: Vaksin BUMN khusus untuk anak dan 'booster'
Kemenko PMK juga berharap vaksin BUMN akan berkontribusi positif pada peningkatan capaian vaksinasi khususnya untuk dosis penguat atau “booster” dan untuk anak-anak.
Sementara itu, seperti diwartakan sebelumnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mengeluarkan izin untuk pengembangan uji klinik tahap akhir vaksin BUMN yang merupakan kolaborasi PT Bio Farma, Baylor College of Medicine, dan Eijkman.
"Pengembangan vaksin BUMN yang pertama di Indonesia merupakan karya anak bangsa dalam pengembangan praklinik hingga fase terakhir atau ketiga ini. Kami sudah beri izin dan sudah memenuhi tahapan cara uji klinik yang baik," kata Kepala BPOM RI Penny K Lukito.
Baca juga: Vaksin BUMN masuk fase akhir uji klinis
Penny mengatakan BPOM telah mendampingi pengembangan vaksin BUMN dari mulai fasilitas produksi hingga penggunaan vaksin yang sudah memenuhi standar prosedur Good Manufacturing Practices (GMP) atau cara produksi yang baik menurut aturan.
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022