Pati (ANTARA News) - Puluhan warga Desa Kasiyan, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, masih bertahan di tempat pengungsian meski banjir di desa mereka sudah mulai surut.

Berbagai kemungkinan masih bisa terjadi sehingga sekitar 30-an warga yang rumahnya masih tergenang tetap bertahan di lokasi pengungsian, kata Budi, seorang pengungsi yang juga sebagai Kepala Dukuh Pengging, Desa Kaiyan di Pati, Selasa.

Rumah yang masih tergenang masih banyak, namun hanya sebagian kecil korban yang masih bertahan di lokasi pengungsian.

Meskipun berada di tempat pengungsian, katanya, warga masih tetap beraktivitas seperti biasa, termasuk aktivitas mandi, cuci, dan memasak.

Mereka juga sejak sepekan lalu sudah menerima bantuan logistik seperti beras dan mie instan.

"Kami berharap, pemerintah mengupayakan ketersediaan air bersih karena mayoritas sumur warga tercemar air banjir," ujarnya.

Sementara itu, salah seorang petugas dari Puskesmas Sukolilo Zaenuri mengatakan, warga yang ada di tempat pengungsian akan diupayakan mendapatkan air bersih. "Kami sudah mengusulkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Pati terkait ketersediaan air bersih tersebut."

Pihak Puskesmas juga selalu memantau kesehatan para korban banjir termasuk memerikan pengobatan setiap. Penyakit yang mereka keluhkan antara lain batuk, pilek, dan kutu air.

Sejumlah wilayah di Pati memang selama ini menjadi pelanggan banjir, terutama Desa Kasiyan, Gadudero, Prawoto, Baturejo, dan Wotan.

Di Desa Kasiyan genangan air masih berkisar 20 cm di dalam rumah.

Selain di Kecamatan Sukolilo, Camat Juwono, Indri, juga mengungkapkan bahwa banjir juga menggenangi sejumlah desa di daerahnya seperti Desa Margomulyo, Doropayung, Jepuro, Bumirejo, Kedungpancing, dan Tluwah.

"Hanya saja, genangan yang terjadi hanya di jalan desa. Sedangkan rumah yang tergenang hanya beberapa saja, terutama di dekat Sungai Juwana, seperti Desa Doropayung, Kedungpancing, dan Bumirejo," ujarnya.

(ANTARA)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012