Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Selasa ini memutuskan untuk memperlebar koridor bawah suku bunga operasi moneter (deposit facility) yang semula 150 basis points (bps) menjadi 200 bps di bawah BI rate.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat BI, Difi A. Johansyah, di Jakarta, Selasa, menjelaskan bahwa kebijakan tersebut dilakukan sebagai langkah untuk memperkuat manajemen likuiditas perbankan, dengan mendorong bank saling bertransaksi, sekaligus diharapkan dapat meningkatkan efisiensi perbankan.

Keputusan yang berlaku mulai Rabu (18/1). Menurut Difi, suku bunga simpanan harian bank di BI ini sebelumnya berada di batas bawah 4,5 persen, dan dengan keputusan itersebut urun menjadi 4 persen.

Ia mengemukakan, dengan kebijakan ini diharapkan pasar uang antar bank akan semakin likuid, sehingga bisa mengurangi ketidakpastian likuiditas.

"Overhead dan premi risiko akan turun, sehingga likuiditas semakin lancar," katanya.

BI pada September 2011 telah menurunkan suku bunga simpanan harian bank di BI ini dari 100 bps menjadi 150 bps, yang kemudian pada Oktober diikuti dengan penurunan BI rate dari 6,75 persen menjadi 6,5 persen. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2012