Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) "Jakarta Smart City", Yudhistira Nugraha mengungkapkan rahasia di balik pengembangan sistem pengendalian banjir "Jakarta Smart City" hingga menjadi yang terbaik di Asia Pasifik.

Yudhistira menyebutkan, prestasi ini diraih setelah melewati pemikiran dan riset yang matang terkait penanganan serta mitigasi banjir.

"'Flood Control System' adalah salah satu implementasi konsep kota pintar yang hadir sebagai upaya pembuatan kebijakan berbasis data untuk mendeteksi area yang berpotensi tergenang air," kata dia di Jakarta, Jumat.

Sistem ini, menurut Yudhistira, mengumpulkan data dan pengetahuan historis. Selain itu juga melakukan analisis prediktif untuk membantu meningkatkan kemampuan pemerintah dalam mendeteksi bencana, mempercepat waktu tanggap melalui penggunaan sistem tersebut serta pengawasan secara seketika (real time).

"Sistem ini menggunakan kemampuan kecerdasan buatan yang terdapat pada perangkat IoT (Internet of Things) untuk menarik dan memproses data dalam jumlah besar serta 'machine learning' untuk meningkatkan akurasi pada model," katanya.

Sistem ini juga dilengkapi dengan sensor-sensor di 178 lokasi serta data cuaca untuk mendapatkan gambaran situasi dan kondisi secara seketika untuk memprediksi lokasi banjir akan terjadi.

Baca juga: "Jakarta Smart City" terbaik di Asia Pasifik
Baca juga: DKI targetkan Waduk Brigif tampung 300 ribu meter kubik air

Sistem ini dapat pula memberikan masukan untuk tanda bahaya, peringatan dan rekomendasi dalam pengambilan keputusan.

Dengan kata lain, inovasi ini tidak hanya mempercepat respons, namun juga membuat proses pengendalian banjir menjadi lebih efisien dan efektif. "Melalui 'Flood Control System', petugas Dinas Sumber Daya Air (DSDA) tidak perlu lagi menginput data pemantauan secara manual," katanya.

Atas inovasi sistem pengendalian banjir tersebut, "Jakarta Smart City" berhasil meraih juara pertama di ajang internasional "IDC Smart City Asia/Pacific Awards 2022" sebagai inovasi terbaik untuk "Public Safety-Next-Generation Emergency Services".

Yudhistira menambahkan, kemenangan ini tak lepas dari kontribusi dan kolaborasi dari masyarakat serta jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

"Khususnya Dinas Sumber Daya Air (SDA), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan dan 'Jakarta Smart City' serta berkolaborasi dengan PT XL Axiata dan SAS Institute," katanya.

Menurut dia, "Flood Control System" akan berperan penting dalam langkah-langkah pencegahan banjir di Ibu Kota, selain melanjutkan program pengendalian banjir 9-4-2 yang saat ini terus dilaksanakan oleh Dinas Sumber Daya Air, yakni sembilan polder, empat waduk dan dua revitalisasi sungai.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022