Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendorong kader perempuan PDIP agar percaya diri, berani mengemukakan pendapat, dan bisa berbicara dengan rakyat.

"Harus berani mengemukakan pendapat. Harus bisa bicara kepada rakyat. Gampang sebetulnya. Ini Ibu ajarkan. Jadi sebetulnya bicara dengan rakyat adalah bicara dengan hati. Ibu dulu baru turun pusing. Tapi setelah Ibu lihat sangat mudah," kata Megawati saat memberikan Pengarahan dan Pembukaan Pendidikan Kader Perempuan Tingkat Nasional di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat.

Megawati memberi motivasi kader perempuan PDIP tidak hanya dalam urusan rumah tangga tapi juga dalam perannya sebagai kader partai tidak boleh lembek.

Baca juga: Megawati tanggapi soal hubungan ibu dan anak bagi Presiden Jokowi

Dalam kesempatan itu, Megawati menggarisbawahi pentingnya untuk terus bekerja sebagai kader partai.

"Saya hanya ingin menegaskan kalau tidak kerja, tidak akan berhasil. Kalau tidak kerja, tidak akan berhasil," kata Megawati.

Oleh karena itu, kader perempuan diharapkan untuk ikut turun ke bawah berbicara dengan rakyat.

Baca juga: Hasto sebut arahan Megawati untuk Ganjar agar disiplin

"Majulah bersatu dengan harga diri," kata Megawati menutup pengarahannya.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menjadi moderator pengarahan Megawati, menyebutkan berbagai nasihat dan arahan Megawati itu sangat bermakna.

"Kaum perempuan, kader-kader PDIP agar berdiri tegak, penuh rasa percaya diri. Berani menegakkan hal-hal yang prinsip, sebagaimana disampaikan Bung Karno melalui Buku Sarinah. Karena itulah kader perempuan wajib memahami keseluruhan pemikiran Bung Karno dan kemudian dipahami dalam alam pikir, alam batin," ucap Hasto.

Baca juga: Jokowi tegaskan hubungannya dengan Megawati layaknya anak dan ibu

Hasto mengulang pesan Megawati yang mengingatkan pentingnya menanam makanan pendamping beras yang telah dikampanyekan sejak Maret 2020.

"Terima kasih Ibu Megawati telah memberikan kepada kita dalam waktu satu bulan untuk menggalakkan politik menanam. Politik yang menyentuh kehidupan rakyat dengan 10 tanaman pendamping beras," kata Hasto.


Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022