Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) menargetkan mampu memproduksi minyak 149 ribu barel per hari (bph) pada 2006, naik dibanding produksi 2005 yang sebesar 136 ribu barel minyak per hari. Direktur Hulu PT Pertamina, Hari Kustoro kepada pers di Jakarta, Senin, menyatakan, meski tidak terjadi kenaikan produksi yang signifikan, namun dari sisi produksi di sektor hulu on operation PT Pertamina meningkat dari 67.153 barel per hari menjadi 74.300 barel per hari. Ia menjelaskan, proyeksi peningkatan produksi didorong strategi perusahaan untuk tetap meningkatkan produksi lapangan atau sumur-sumur tua, mengembangkan dan mengeksplorasi lapangan baru. Hari Kustoro menjelaskan, selain dari PT Pertamina EP sebanyak 67.153 barel per hari, produksi selama 2005 juga disumbang dari hasil kegiatan kemitraan yang mencapai total 36.336 barel per hari, dan hasil kemitraan non Pertamina EP yang mencapai 32.445 per hari. Sementara itu, produksi gas PT Pertamina pada 2005 secara total mencapai 1,003 juta kaki kubik per hari (mmbtu), atau hanya sebesar 88 persen dari yang ditargetkan perusahaan. Sedangkan khusus panas bumi, pencapaian produksi mencapai 8,54 juta ton uap, atau setara dengan produksi listrik 1.098 megawatt. Namun, dari sisi kegiatan eksplorasi, dari target penemuan cadangan sebanyak 337 juta barel setara minyak bumi, baru ditemukan sebanyak 173 juta barel setara minyak, atau mencapai 52 persen. Sementara itu, Dirut PT Pertamina EP, Kun Kurneli menjelaskan, pengelolaan industri minyak dan gas merupakan kegiatan yang terus berlanjut. "Dengan eksplorasi dan temuan cadangan yang terus dilakukan perusahaan, maka dalam dua tahun ke depan diproyeksikan terjadi peningkatan produksi," ujar Kurneli. Ia mengatakan, tiga langkah yang dilakukan perseroan dalam meningkatkan produksi dan cadangan, adalah dengan mempertahankan produksi lapangan yang sudah ada (existing), meningkatkan peluang produksi lapangan tua dengan menggunakan teknologi enhanced oil recovery, serta melakukan kemitraan dengan lapangan marginal. Ia juga menyoroti, pentingnya upaya meningkatkan aktivitas produksi dengan upaya eksplorasi, sehingga dalam tiga atau empat tahun ke depan produksi bisa meningkat dua kali lipat dari sekarang.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006