Menurut William, imbal hasil SBR011 dapat meningkat mengikuti suku bunga sehingga dapat menjaga nilai investasi dari gerusan inflasi.
"Berinvestasi SBR011 ini sangat aman karena 100 persen dijamin oleh negara. SBR011 juga merupakan pilihan bijak bagi investor yang ingin punya passive income dengan imbal hasil melebihi rata-rata bunga deposito bank BUMN. Dengan imbal hasil floating with floor, nilai investasi juga akan terjaga secara optimal karena imbal hasilnya mengikuti kenaikan suku bunga," ujar William lewat keterangan di Jakarta, Jumat.
Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR011 yang dirilis pemerintah dengan masa penawaran pada 25 Mei hingga 16 Juni 2022 laris manis dibeli oleh masyarakat. Dalam dua hari pertama sejak diterbitkan, penjualan SBR011 langsung menyentuh angka lebih dari Rp1,5 triliun atau 30 persen dari target awal Rp5 triliun.
Melihat animo masyarakat yang begitu tinggi, pemerintah kemudian menaikkan kuotanya dari yang awalnya Rp5 triliun menjadi Rp7 triliun, kemudian Rp8 triliun, dan per 9 Juni 2022 menjadi total Rp10 triliun.
Baca juga: Pemerintah tawarkan SBR011 dengan tingkat kupon mengambang
Dengan naiknya suku bunga The Fed AS dan inflasi yang tinggi, menurut beberapa ekonom, Bank Indonesia diperkirakan tengah mengambil ancang-ancang untuk menaikkan suku bunga acuannya.
Jika imbal hasil deposito dikenakan pajak sebesar 20 persen, imbal hasil investasi Surat Berharga Negara atau SBN hanya dikenakan pajak 10 persen. Selain itu, investor SBR011 dengan jumlah investasi minimal Rp2 juta juga dapat melakukan pencairan lebih awal dari jatuh tempo sebesar 50 persen setelah satu tahun.
Bibit.id merupakan aplikasi investasi Reksa Dana dan Surat Berharga Negara (SBN) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan dan ditunjuk Kementerian Keuangan sebagai mitra distribusi SBN.
Investasi pada SBN seri SBR011 sudah dapat dilakukan dengan minimal Rp1 juta (dengan kelipatan Rp1 juta) dan maksimum Rp2 miliar.
Baca juga: Pecahkan rekor, pemesanan SBR011 capai Rp7,8 triliun hingga Rabu sore
Baca juga: BI: Industri asuransi dan dana pensiun beli SBN hingga Rp83,2 triliun
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022