Jakarta (ANTARA) - Ketua Islam Nusantara Foundation Helmy Faishal Zaini mengungkapkan rasa duka atas meninggalnya Mustasyar PBNU KH Dimyati Rois dan menyebut bahwa Indonesia kehilangan ulama pengayom umat.
"Innalillahi wainna ilaihi rojiun, berduka yang sangat mendalam. Indonesia sangat kehilangan teladan, ulama sekaligus pengayom umat. Allahumaghfirlahu warhamhu waafihi wa’fuanhu," ujar Helmy Faishal dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Helmy mengatakan Dimyati Rois merupakan sosok ulama yang menjadi teladan bagi masyarakat Indonesia. Bangsa Indonesia, kata dia, kehilangan tokoh yang penuh sikap kebersahajaan.
Baca juga: Kiai Dimyati Rois tutup usia
Ia mengajak kepada segenap masyarakat Indonesia untuk melangitkan doa atas berpulangnya salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut. Khusus untuk umat Islam, Helmi mengajak untuk melaksanakan shalat gaib dan membacakan surat Al Fatihah untuk almarhum.
"Kami mengajak seluruh elemen bangsa untuk meneladani pandangan dan sikap-sikap yang telah dicontohkan oleh Mbah Dim (sapaan akrab Dimyati Rois). Salah satu teladan yang penting adalah kearifan untuk selalu menjadi pribadi yang bersikap moderat dalam beragama, berbangsa, dan bernegara," kata dia.
Sebelumnya, Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Dimyati Rois menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Tlogorejo, Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat pukul 01.13 WIB.
Kiai Dimyati merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fadlu wal Fadhilah Jagalan, Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah.
Almarhum lahir di Bulakamba, Brebes, 5 Juni 1945. Ia menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. Sebelum itu, ia juga menimba ilmu di Pondok Pesantren APIK Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah selama belasan tahun.
Dalam ormas NU, Kiai Dimyati pernah menduduki kepengurusan dari mulai tingkat PCNU Kendal, PWNU Jawa Tengah, hingga PBNU. Almarhum pernah menjadi pengurus Tanfidziyah, Syuriyah, hingga Mustasyar PBNU.
Sementara di dunia politik, Kiai Dimyati masuk dalam jajaran pengurus PBNU yang ikut mendeklarasikan lahirnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Beliau bersama KH. Cholil Bisri, KH. Mustofa Bisri, KH. Abdurrahman Wahid, KH. Ma’ruf Amin, dan sejumlah ulama lainnya menjadi deklarator lahirnya PKB.
Baca juga: Prof Zainal Abidin: KH Dimyati Rois kiai karismatik yang rendah hati
Baca juga: Stafsus Wapres: Dimyati Rois kiai kharismatik
Baca juga: Kader PKB diminta gelar sholat gaib atas wafatnya KH Dimyati Rois
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022