Jakarta (ANTARA News) - Pelatih ganda putri pelatnas bulutangkis Atik Jauhari memilih mengundurkan diri dari pekerjaannya karena merasa gagal dalam melakukan pembinaan pemain. "Sudah menjadi komitmen saya sejak awal bahwa jika selama dua tahun saya tidak berhasil, saya akan mengundurkan diri," ujar Atik di Jakarta, Senin, saat dikonfirmasi mengenai pengunduran dirinya tersebut. Atik, yang mulai melatih ganda putri di Pelatnas Cipayung pada Oktober 2004, merasa tidak berhasil melakukan pembinaan setelah anak-anak asuhannya gagal mencetak prestasi di SEA Games Manila 2005 dan tidak lolos kualifikasi Piala Uber. Pada SEA Games, pasangan ganda putri Jo Novita/Greysia Polii berjuang keras untuk meraih kemenangan meskipun akhirnya menyerah pada pasangan Malaysia di final ganda putri perorangan. Mereka kalah tipis dari Wong Pei Tty/Chin Eei Hui. "Walaupun ada sedikit keberhasilan (dalam membina pemain), tetapi buat saya tetap gagal karena sebenarnya yang utama bagi saya adalah Piala Uber," ujar Atik yang memilih melakukan introspeksi diri setelah mundur sebagai pelatih pelatnas. Pelatih yang pernah membina atlet-atlet Swedia itu melakukan perombakan pemain pelatnas dengan memecah pasangan terbaik waktu itu, Jo Novita/Lita Nurlita dan memasangkan Jo dengan Greysia Polii yang terbukti menjadi pasangan terbaik saat ini dengan menduduki peringkat 13 dunia. Meski sudah mengajukan surat pengunduran diri per 6 Maret, Atik yang mengaku tidak bisa meninggalkan dunia bulutangki itu masih tetap akan menjalankan tugasnya di pelatnas hingga asisten pelatih ganda putri Bagus Setiadi, yang sedang mendampingi Jo/Greysia melakukan pertandingan persahabatan di Singapura, kembali. "Saya tetap bertangung jawab sampai Bagus pulang, baru berhenti," kata Atik yang bercita-cita membangun klub sendiri dan membina pebulutangkis pemula di Tangerang setelah tidak melatih di Cipayung. Sementara itu, Ketua Sub Bidang Pelatnas PB PBSI Lius Pongoh yang dikonfirmasi mengenai pengunduran diri Atik tersebut mengaku belum mengetahuinya. "Saya belum tahu, belum menerima suratnya," kata Lius. Atik merupakan orang pelatnas ketujuh dalam dua bulan terakhir, setelah sebelumnya enam pemain juga telah mengajukan surat pengunduran diri. Pengunduran diri pertama dilakukan pemain senior peraih medali perunggu ganda putra Olimpiade Athena, Eng Hian, pada 1 Februari lalu, diikuti empat atlet muda yang berasal dari Klub Djarum, Ari Yuli Wahyu (tunggal putra), Rintan Aprilia (ganda putri), Dian Ayu (tunggal putri) dan Rian Sukmawan (ganda putra) pada akhir Februari lalu. Terakhir, pemain yang baru masuk pelatnas tahun lalu, Tommy Sugiarto, juga menyatakan keluar dari Pelatnas dengan mengajukan surat pengunduran diri pada 1 Maret lalu. Putra mantan Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB PBSI Icuk Sugiarto itu menyatakan alasan pengunduran dirinya karena ingin melanjutkan sekolah.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006