Tangerang (ANTARA News) - Sebanyak 2.059 kepala keluarga di lima desa Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Banten, masih terisolir akibat banjir selama tiga hari.

Berdasarkan data posko banjir di Kecamatan Kresek, para korban bencana ini kemudian dievakuasi ke masjid dan musholla, bahkan gedung sekolah.

"Dari kelima desa tersebut, banjir yang paling parah terjadi di Desa Pasir Ampo karena hampir semua rumah terendam," kata Ketua Tagana Kabupaten Tangerang, Ending di Tangerang, Senin.

Hingga malam ini, air banjir di Kecamatan Kresek masih belum surut, sementara akses jalan terendam sehingga penduduk tidak bisa ke mana-mana.

"Meski malam hari, pengiriman pasokan makanan akan tetap kita distribusikan. Karena, untuk kebutuhan makan malam warga," kata Lurah Renged, Jahadi ditemui di posko.

Banjir diakibatkan meluapnya Sungai Cidurian.(*)


KR-AIF/Y006

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2012