Jakarta (ANTARA News) - Pencitraan politik di Tanah Air makin andalkan kekuatan kehumasan. Sejak beberapa tahun lalu, partai-partai politik dan tokoh-tokohnya memanfaatkan kekuatan itu secara lebih berarti dalam mesin politik mereka.
"Partai politik dan tokohnya harus membangun komunikasi yang baik, jujur, terbuka dan sesuai realitas," kata Ketua Umum Perhumas, Prita K Gani, dalam diskusi Political Branding and Public Relations, yang dilaksanakan di Kampus LSPR, Jakarta.
Diskusi itu juga menjadi ajang peluncuran buku kedua dari trilogi PR Magic karya Silih A Wasesa. Buku itu mengadopsi pencitraan merek untuk partai politik dan pencitraan politik bagi politisi dan mengungkap eratnya kaitan antara merek politik dan kehumasan.
Menurut dia, hubungan masyarakat saat ini tak hanya berkutat dengan dunia bisnis, namun juga dilibatkan dalam dunia politik, dunia yang atmosfernya mudah sekali berubah.
Secara praktik kehumasan, buku itu juga membahas berbagai aspek penting, yaitu komunitas membentuk merek politik, rekayasa citra, segmentasi publik, target pemilih, dan pencitraan personal kandidat. Tidak kalah penting adalah menyasar pemilih, manajemen media massa dengan impresi politik. (yud)
Pewarta: Yudha Pratama Jaya
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2012