Surabaya (ANTARA News) - Detasemen Khusus (Densus) - 88/Antiteror Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur telah menangkap lagi seorang yang diduga teroris yakni Ahmad Arif Hermansyah, warga Tuwoworejo V, Surabaya yang ditangkap pada Minggu (5/3) sore. "Arif ditangkap pada Minggu (5/3) sore saat hendak pulang mengendarai sepeda motor dari kawasan Aloha-Waru (Sidoarjo) ke Tuwoworejo (Surabaya Utara)," kata koordinator Tim Pembela Muslim (TPM) Jawa Timur Fahmi H Bachmid SH MHum di Mapolda Jatim, Senin. Ia mengemukakan hal itu usai menemui Kepala Densus-88/Antiteror Polda Jatim Kombes Pol Oerip Subagyo bersama anggota TPM Jatim lainnya bernama Yulianto SH. Mereka menemui Kombes Oerip Subagyo untuk menanyakan Ahmad Basyir yang ditangkap pada 3 Maret siang. "Alhamdulillah, kondisinya keduanya baik-baik saja dan sangat sehat. Saat ini, kami masih menunggu polisi atas penyelidikan polisi bagi keduanya dengan rentang waktu 7x24 jam sesuai kewenangan yang diatur dalam UU Antiterorisme," katanya. Dalam pertemuan itu, ia meminta Densus-88/Antiteror untuk mengeluarkan mereka bila mereka tidak terbukti bersalah, namun jika penyelidikan polisi dapat membuktikan keterlibatan mereka, maka TPM akan mendampingi keduanya selama dalam pemeriksaan/penyidikan. "Kami sudah menerima penetapan sebagai kuasa hukum dari keluarga Basyir dan Arif untuk mendampingi mereka selama dalam pemeriksaan. Kami juga meminta pak Oerip untuk mengizinkan keluarga membesuk keduanya selama pemeriksaan," katanya. Selain itu, katanya, TPM juga meminta Densus-88/Antiteror untuk bersikap profesional dengan tidak melakukan kekerasan fisik kepada kedua orang yang diduga teribat terorisme itu, baik selama dalam penyelidikan maupun selama pemeriksaan. "Saya juga minta polisi segera mengembalikan sepeda motor yang digunakan Arif Hermansyah kepada keluarga, karena sepeda motor itu tidak ada kaitannya dengan dugaan polisi soal terorisme itu," katanya. Ditanya tentang pendapat keluarga Arif Hermansyah atas tuduhan terorisme kepadanya, Fahmi menegaskan bahwa isteri Arif Hermansyah yakni Ny Nova Herawati tidak percaya atas tuduhan terhadap suaminya itu. Menanggapi penangkapan dua orang warga Surabaya yang diduga teroris itu, Kabid Humas Polda Jatim AKBP Drs Widjaja Purbaya membenarkan Densus-88/Antiteror Polda Jatim memang telah menangkap dua warga Surabaya bernama Basyir dan Arif. "Tapi, mereka masih dalam pengembangan atau penyelidikan, sehingga mereka belum diketahui perannya apa, apakah menyembunyikan atau apa, apakah mereka kenal dengan Noordin Mohd Top atau tidak. Jadi, semuanya masih dugaan dan sedang didalami. Tidak ada tekanan (penganiayaan) sama sekali," katanya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006