Hampir setengah dari angka itu mengakses internet dengan menggunakan weibos atau mikroblog.
Populasi online China yang merupakan terbesar di dunia, mencapai rekor tertinggi 513 juta pada 2011, atau naik 12,2 persen dibanding tahun 2010, demikian China Internet Network Information Center (CNNIC) dalam satu pernyataannya seperti dikutip AFP.
Dari total pengakses internet itu, 48,7 persen atau hampir 259 juta orang, kini menggunakan weibos, sedangkan sampai akhir 2010 angkanya baru 63,1 juta orang. AFP menyebut gambaran ini sebagai tantangan terbesar bagi pemerintah China yang berusaha mengontrol informasi di negara berpenduduk 1,3 miliar orang.
Weibos -- yang adalah mikroblog serupa dengan Twitter yang dilarang China itu-- menjadi favorit kelas menengah China dalam mengekspresikan kemarahan mereka atas korupsi, skandal dan penanganan bencana, atau pengingat orang akan demonstrasi dan kekecauan.
Jumlah warga China yang menggunakan komunikasi web tradisional seperti email, forum web atau blog kini jatuh, demikian CNNIC.
Pemerintah memblokir konten web yang dianggap sensitif melalui sistem yang kemudian sering dipelesetkan dengan Great Firewall of China. Pemerintah prihatin berat atas kekuatan internet dalam mempengaruhi opini publik.
Untuk mengontrol weibos, sejumlah kota seperti Shanghai dan Beijing kini mensyaratkan pengguna weibos untuk mendaftar dengan nama asli, sehingga mempermudah pemerintah dalam menjejaknya.
CNNIC mengatakan jumlah warga pedesaan yang menggunakan internet sepanjang tahun lalu juga meningkat, yaitu 8,9 persen dibanding tahun 2010. Namun kesenjangan antara si kaya dan si miskin tetap sangat besar.
Di saat lebih dari 70 persen penduduk Beijing menggunakan internet sepanjang tahun lalu, hanya 24,2 persen warga provinsi Guizhou yang adalah daerah termiskin di negeri itu yang menggunakan internet.
Jumlah orang yang berselancar internet dengan menggunakan ponsel mencapai 356 juta orang pada 2011 atau naik hampir 53 juta orang.
Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2012